Suara.com - Akhir-akhir ini semakin banyak informasi yang tersebar di media sosial dengan sumber maupun data yang tidak jelas.
Kali ini Ketua Umum AP2LI (Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia), Andrew Alister Susanto, menjadi salah satu korban dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, tersebar informasi seolah-olah Ketua Umum AP2LI tersebut menulis pernyataan tentang permasalahan yang terjadi di perusahaan SmartAvatar yang bergerak di bidang robot trading.
"Ada pihak-pihak yang menulis dan menyebarkan informasi tersebut dengan tujuan mengganggu nama baik AP2LI dan nama baik Ketua Umum. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menempuh jalur hukum agar masalah ini dapat diproses secepatnya," demikian disampaikan Sekretaris Umum AP2LI, Yeremia K. Mendrofa.
Diperkirakan permasalahan ini dimulai dari perselisihan internal perusahaan yang merupakan anggota dari AP2LI. Namun kemudian masalah internal ini berkembang keluar, karena adanya pihak-pihak yang ingin memperkeruh suasana dengan melibatkan organisasi AP2LI.
Yeremia menambahkan, permasalahan internal perusahaan sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan. Kurang bijaksana kalau masalah ini meluas keberbagai pihak yang tidak terkait. Tapi bagi pihak-pihak yang ingin mengganggu nama baik organisasi ataupun Ketua Umum, kami tidak ragu untuk menempuh jalur hukum.
"Apalagi adanya pihak-pihak yang dengan sengaja menyebarkan informasi palsu mengatasnamakan organisasi ataupun Ketua Umum, untuk kepentingan persaingan usaha. Kami tidak mungkin tinggal diam. Pasti akan kami tindaklanjuti secara hukum." ucapnya.
Sebagai asosiasi, AP2LI didirikan tgl 19 Maret 2014 di Jakarta, dengan 182 anggota. Asosiasi ini adalah organisasi yang menampung berbagai perusahaan yang bergerak di bidang industri penjualan langsung atau direct selling, dan penjualan berjenjang atau multilevel marketing, di Indonesia.
Berita ini sebelumnya dimuat Wartaekonomi.co.id jaringan Suara.com dengan judul "Sekum AP2LI: Kami Akan Tempuh Jalur Hukum Bagi Penyebar Informasi Palsu"
Baca Juga: OJK Tidak Pernah Keluarkan Izin untuk Robot Trading dan Binary Option
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah