Poin utama diskusi adalah cara memulai perdagangan yang akan menghindari harga jatuh, sumber itu mengatakan kepada Vedomosti.
Pada Kamis (10/3/2022) bank sentral memperkenalkan pembatasan akses perusahaan lokal ke uang tunai mata uang asing selama enam bulan ke depan, setelah sebelumnya membatasi akses warga ke uang tunai mata uang keras.
Dari 10 Maret hingga 10 September, perusahaan dan pengusaha lokal yang menginginkan uang tunai dolar AS, yen Jepang, pound Inggris, dan euro hanya dapat menerima hingga senilai 5.000 dolar AS, dan hanya untuk membayar perjalanan kerja ke luar negeri.
Rusia juga akan membayar 117 juta dolar AS untuk dua kupon obligasi dolar eksternal pada Rabu (16/3/2022).
Meskipun memiliki masa tenggang 30 hari untuk melakukan pembayaran, tidak melakukannya minggu depan akan membuatnya semakin dekat dengan default eksternal utama pertama dalam sekitar satu abad.
Berita Terkait
-
Putin Ingin Lebih Banyak Perundingan Damai dengan Ukraina, Apa Artinya?
-
Ungkit Uni Soviet, Puji-puji Prabowo ke Putin: Rusia Bantu Kita Tanpa Minta Cepat Kembalikan Utang
-
Ulasan Buku Profit First: Revolusi Sistem Keuangan Bisnis yang Praktis
-
Istri Bashar Al-Assad Gugat Cerai, Tak Puas dengan Kehidupan di Moskow dan Ingin ke London
-
Perang Dingin Baru? Rusia Ancam Balas Dendam Atas Pembunuhan Jenderal Igor Kirillov
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya