Suara.com - Harga minyak goreng di Indonesia saat ini bikin geger kalangan ibu-ibu. Dijual dengan harga lebih murah, perbandingan harga minyak goreng di Malaysia dan Indonesia pun sangat jauh.
Di Indonesia setelah pemerintah mencabut aturan harga eceran tertinggi (HET) banyak toko modern menjual harga minyak goreng kemasan di kisaran Rp24.000 per liter. Untuk kemasan dua liter rata-rata dijual dengan harga Rp45.000-Rp46.000.
Jika dibandingkan harga minyak goreng di Indonesia jauh lebih mahal ketimbang di Malaysia. Pemerintah Negeri Jiran menggelontorkan subsidi minyak dengan sistem Cooking Oil Stabilization Scheme (COSS) seharga RM2,5 atau sekitar Rp8.5000 per kg. Harga ini sepertiga lebih rendah daripada di Indonesia.
Kendati demikian minyak goreng bersubsidi hanya mengincar kalangan tertentu, utamanya masyarakat berpenghasilan rendah. Bagi yang tidak bisa memperoleh subsidi, seperti restoran, mereka tetap harus membayar minyak goreng nonsubsidi seharga RM27,9 atau sekitar Rp95.000 per kg.
Meski kebijakan ini disambut baik, bukan berarti pelaksanaannya tanpa cacat. Pemerintah Malaysia masih menemukan minyak subsidi dijual untuk kalangan yang tidak semestinya, misalnya untuk pengusaha restoran.
Kebijakan minyak goreng bersubsidi ini berbanding terbalik dengan pencabutan harga eceran tertinggi (HET) yang dilakukan di Indonesia yakni Rp14.000 per liter.
Akibatnya harga minyak pun melambung. Kebijakan ini membuat masyarakat terutama ibu-ibu geleng-geleng kepala. Di beberapa daerah bahkan para perempuan ini rela antre panjang untuk mendapatkan minyak goreng.
Antrean ini juga menyisakan tragedi di Samarinda, Kalimantan Timur. Seorang warga Rita Riyani, 49 tahun meninggal dunia akibat mengantre minyak goreng. Rita disebut punya riwayat penyakit sesak napas. Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi di Berau, Kalimantan Timur.
Minyak goreng menjadi mahal karena sejumlah alasan. Turunnya produksi kelapa sawit yang menjadi bahan baku minyak goreng adalah salah satu penyebabnya.
Baca Juga: Klaim Siap Penjarakan Mafia Minyak Goreng, Mendag Lutfi: Calon Tersangkanya akan Diumumkan Senin
Alasan lainnya, adanya kenaikan permintaan Crude Palm Oil (CPO) untuk kebutuhan biodisel di tengah terbatasnya produksi sawit. Demikian penjelasan mengenai harga minyak goreng di Indonesia dan Malaysia. Tentunya di tengah keterbatasan minyak goreng setiap rumah tangga diharapkan untuk menggunakannya dengan bijaksana.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Negara dengan Harga Minyak Goreng Termurah, Satu Liter Cuma Rp8.500
-
Pedagang di Pasar Banyuwangi Ini Pilih Jual Murah saat Harga Minyak Goreng Meroket, Alasannya Bikin Terenyuh
-
Wong Cilik Sindir Pernyataan Megawati Soal Minyak Goreng: Bukan Cari Solusi Malah Memperkeruh
-
Minta Emak-emak Tidak Panik, KSP: Ketersediaan Minyak Goreng Aman Terkendali, Tak Ada Kelangkaan
-
Harga Naik, Minyak Goreng di Minimarket Bandar Lampung Masih Kosong
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok
-
Permudah Klaim, BUMN Pengelola Dana Pensiun Ini Genjot Layanan Digital