Suara.com - Total aset Indra Kenz yang berhasil ditelusuri PPATK kini kembali bertambah Rp38 miliar. Aset itu, kata Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana berasal dari kripto yang menggunakan akun luar negeri.
Penangkapan Indra Kenz sendiri jadi titik terang investasi di Indonesia seiring semakin maraknya penipuan yang disertai pencucian uang. Namun, untuk diketahui, Indra Kenz memiliki proyek Kripto bernama BotX. Dengan penangkapan Indra Kenz, bagaimana nasib dari proyek tersebut?
Mengutip dari Blockchainmedia.id, sebelum kasus ini mencuat, Indra Kenz diketahui memiliki proyek kripto yang dinamai BotX. Diluncurkan di Medan pada 2021 lalu.
Kala itu, BotX mendapatkan izin dari Bappebti dan bahkan listing di Indodax. Kripto itu terpantau masih aktif diperdagangkan di crypto exchange nomor satu itu.
Terlebih, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappepti), Indrasari Wisnu Wardana kala itu menyambut baik potensi pasar aset kripto di Indonesia.
“Dalam beberapa tahun ini, beberapa Aset Kripto buatan anak bangsa sudah dipasarkan di beberapa pasar global, dan ada yang sudah terdaftar dalam Peraturan Bappebti Nomor 7 tahun 2020,” kata dia.
Tak hanya itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan pemerintah mendorong aset kripto karya anak bangsa bisa menembus perdagangan internasional layaknya ekspor barang.
Hingga kini, belum ada kejelasan dari aset kripto BotX. Pantauan dari Redaksi Bisnis Suara.com, saat ini BotxCoin dihargai $0.4056.
Beragam komentar investor di Coinbase cukup menarik perhatian. Pasalnya, ada aktivitas aneh yang terpantau dari coin yang satu ini.
Baca Juga: 5 Fakta Fakarich Guru Trading Indra Kenz Jadi Tersangka hingga Berujung Ditahan
Berita Terkait
-
Indra Kenz Sembunyikan Miliaran Asetnya Pakai Identitas Orang Lain di Luar Negeri
-
Penelitian: Pertumbuhan Crypto App Mencapai 902% di Q4 2021
-
14 Aturan Pajak Baru Kemenkeu, Kripto Ikut Dikenakan PPN dan PPh
-
5 Fakta Fakarich Guru Trading Indra Kenz Jadi Tersangka hingga Berujung Ditahan
-
Mandi Uang sampai Jadi Tersangka, Ini 4 Fakta Kekayaan Fakarich Guru Indra Kenz
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga