Suara.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyematkan peringkat idA untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Pemeringkatan tersebut mengartikan bahwa rating korporasi adalah stabil.
Pada kesempatan yang sama, Pefindo juga menegaskan peringkat Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Tahun 2020 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahun 2021 dengan peringkat idA(sy).
Peringkat yang didapat Perseroan mencerminkan optimisme Pefindo terhadap kinerja WIKA sebagai perusahaan konstruksi yang kuat di industri nasional serta didukung dengan fleksibilitas keuangan yang kuat dan sumber pendapatan yang terdiversifikasi. Salah satu yang cukup meningkatkan optimisme tersebut adalah tumbuhnya perolehan kontrak baru sebesar 57,54% (Rp12,4 Triliun YTD) dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Rp7,9 Triliun).
Pemeringkatan yang dilakukan oleh Pefindo disambut baik oleh Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito. Sejalan dengan itu, Agung menyampaikan bahwa posisi perseroan yang kuat juga didukung oleh kepercayaan Pemerintah terhadap WIKA untuk menggarap berbagai proyek persiapan G20 diantaranya Revitalisasi Bandara Halim, Terminal VVIP Bandara I Gusti Ngurah Rai, Peningkatan & Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo.
“Hal ini menandakan kepercayaan yang besar terhadap kapabilitas WIKA dalam membangun proyek-proyek yang mendukung perhelatan event berskala internasional," tutur Agung Budi Waskito.
Agung juga memastikan, Perseroan siap mendukung pembangunan Ibu Kota Negara baru yang akan dimulai tidak lama lagi.
Lanjut Bangun Labuan Bajo untuk Sambut TWG20
Selain sebagai persiapan perhelatan Tourism Working Group (TWG) yang masuk dalam rangkaian G20, Proyek Peningkatan, Pembangunan Jalan dan Jembatan di wilayah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur juga menjadi perwujudan dari Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Pada proyek ini, WIKA membangun jalan dan jembatan sepanjang ruas Labuan Bajo – Sp. Nalis – Sp. Kenari, Sp. Kenari – Tana Mori sepanjang 25 kilometer.
Proyek tersebut menjadi proyek lanjutan dari proyek-proyek yang dibangun WIKA di Labuan Bajo. Portofolio WIKA di Labuan Bajo meliputi Fasilitas Penunjang Operasional (FPO) dan Terminal Multipurpose Wae Kelambu Pelabuhan Labuan Bajo milik PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang telah selesai pada tahun 2021 yang menjadi lalu lintas logistik dan bongkar muat kontainer dan kargo, sekaligus mendukung aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo. Selain itu, WIKA Gedung sebagai entitas anak juga tengah membangun Penataan KSPN Kawasan Pantai Marina & Bukit Pramuka.
Baca Juga: Kebijakan PLN Batasi PLTS Atap Dinilai Keliru, Hambat Transisi ke Energi Bersih
Dalam pelaksanaan proyek-proyek tersebut, Perseroan senantiasa mendorong penggunaan produk-produk dalam negeri yang berkualitas, dimana hal ini selain meningkatkan efisiensi operasi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berita Terkait
-
Terima Penghargaan Austrian Constantinus Award 2022, Menaker akan Terus Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja
-
Pefindo Sematkan Peringkat idAAA untuk Bank KB Bukopin
-
4 Potret Gaya Wika Salim saat Naik Vespa yang Bikin Melongo, Atraksi Berkendara Sambil Berdiri di Atas Motor
-
Kalina Oktarani Sewot Dibanding-bandingin Sama Sabrina Chairunnisa, Potret Wika Salim Motoran Pakai Baju Terbuka Disorot
-
Seksi Abis! 5 Potret Wika Salim Motoran Pakai Baju Terbuka
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari
-
Anak Usaha MDKA Reklamasi Lahan Seluas 84,96 Hektare di Tujuh Bukit
-
Sandiaga Uno Dorong Wirausaha Muda Untuk Melantai Bursa
-
Kementerian ESDM Audit Tambang Emas Martabe yang Terafiliasi ASII, Diduga Perparah Banjir Sumatera
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
PLTU Labuhan Angin dan Pangkalan Susu Tetap Beroperasi di Tengah Banjir Sumut
-
Rupiah Kokoh Lawan Dolar AS pada Hari Ini, Tembus Level Rp 16.646