Suara.com - Kinerja baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus berlanjut hingga Mei 2022. Belanja negara dan pembiayaan investasi yang terakselerasi merupakan bukti bahwa APBN hadir di masyarakat.
Meskipun demikian, kinerja belanja masih perlu didorong untuk akselerasi di tengah tumbuh positifnya belanja pemerintah pusat dan TKDD yang sedikit terkontraksi.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp 938,2 triliun atau 34,6 persen dari target pada APBN.
Sri Mulyani mengingatkan bahwa capaian realisasi belanja ini masih perlu dipercepat lagi mengingat saat ini sudah mulai masuk pertengahan tahun.
"Belanja K/L Rp 319,2 triliun itu 33,7 persen terhadap total belanja APBN. Belanja non K/L ini yang biasanya didominasi oleh subsidi (terealisasi) Rp 334,7 triliun atau 33,5 persen terhadap total APBN. Transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 284,3 triliun atau 36,9 persen. Dari sisi pembiayaan investasi (terealisasi) Rp18 triliun sampai dengan 20 Juni," papar Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN Kita, yang ditulis Jumat (24/6/2022).
Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dimanfaatkan terutama untuk belanja pegawai termasuk THR, kegiatan operasional K/L, pengadaaan peralatan mesin, jalan, irigasi, jaringan, serta penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat. Sementara itu, pada pos belanja non K/L, realisasinya didukung terutama oleh penyaluran subsidi, kompensasi BBM, dan pembayaran pensiun termasuk THR, dan jaminan kesehatan ASN.
"Kemudian untuk TKDD ini juga ada hal yang perlu untuk kami sampaikan karena kemajuan dari TKDD kita untuk beberapa pos mengalami kontraksi yang cukup dalam. Ini karena kinerja dari pemerintah daerah. Nanti kita lihat dan kami sudah komunikasikan dengan pemerintah daerah," lanjut Sri Mulyani.
Penyaluran transfer ke daerah sampai dengan 31 Mei 2022 secara nominal mengalami penurunan sebesar 4,6 persen, tersalur sebesar Rp284,25 triliun atau 36,9 persen dari total alokasi TKDD 2022 berdasarkan pagu awal. Capaian ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun anggaran 2021 sebesar Rp 298,03 triliun atau 37,4 persen.
"Kalau (realisasi) pembiayaan investasi telah terealisasi Rp 18 triliun (sampai 20 Juni 2022). Ini kami melakukan akselerasi yaitu untuk LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) mencapai Rp 10 triliun, FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) Rp 7 triliun, dan LDKPI (Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional) Rp 1 triliun," katanya.
Baca Juga: Tokcer, Sri Mulyani Optimistis Kuartal II 2022 Ekonomi RI Tumbuh 5,3Persen
"Kami akan terus mencoba melihat kinerja dari investasi pemerintah. Oleh karena itu, sekarang prosedur untuk pencairan anggaran pembiayaan harus disertai dengan key performance indicator dari masing-masing lembaga supaya anggaran investasi yang dialokasikan oleh Pemerintah betul-betul bisa target output dan outcome yang semakin baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Prabowo Pastikan Negara Hadir, APBN Siap Bantu Bayar Utang Whoosh?
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Bom Waktu Utang Whoosh: Deretan BUMN Ini Ikut Kena 'Getah' Proyek Kereta Cepat
-
Menkeu Purbaya Girang Tak Dilibatkan Urusan Utang Whoosh: Top!
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025