Suara.com - PT Dosni Roha Indonesia Tbk (DNR) berencana mengalokasikan dana sebesar Rp300 miliar untuk dana belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2022.
Emiten dengan kode saham ZBRX tersebut berencana bakal menggunakan belanja modal tersebut untuk pembelian truk untuk menunjang bisnis utama perseroan dibidang logistik.
“Kami siapkan Rp300 miliar capex untuk pembelian alat transportasi truk, sampai akhir tahun, yang kami harapkan akan menopang kinerja perseroan,” kata Rudy Tanoesoedibjo selaku Direktur Utama DNR dalam paparan publik, di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Ia menyatakan, langkah ekspansif yang dijalankan perseroan akan berlanjut hingga tahun 2023 mendatang. Di mana, pada tahun 2023 perseroan pun akan menganggarkan dana capex yang sama untuk penambahan armada.
Lebih lanjut Ia menuturkan bila dana capex akan berasal dana kas internal perseroan serta pinjaman perbankan.
Untuk itu, pada tahun ini perseroan memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham.
“Tadi hasil RUPST kami memutuskan tidak membagikan dividen, karena dana akan digunakan untuk pembelian alat transportasi truk,” ucap Rudy.
Selain itu, RUPST juga menghasilkan keputusan menyepakati untuk mengangkat Herry sebagai Direktur Perseroan yang menggantikan Paulus yang mengundurkan diri.
“Perubahan Susunan Manajemen PT Dosni Roha Indonesia Tbk ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis Perseroan yang lebih gemilang ke depannya sehingga memberikan manfaat yang lebih optimal bagi seluruh stakeholders,” tambah Rudy.
Baca Juga: Going Concern Diragukan BEI, Emiten Eterindo (ETWA) Angkat Suara
Sebagai informasi, Perseroan telah berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 1.705,4% dari semula rugi Rp1,63 miliar di tahun 2020 menjadi laba Rp26,14 miliar di tahun 2021.
Selain itu, penjualan konsolidasi naik 23.696,1% dari semula Rp14,7 miliar di tahun 2020 menjadi Rp3,497 triliun di tahun 2021.
Jumlah aset pun naik 47.371% dari semula Rp6,686 miliar di tahun 2020 menjadi Rp3,174 triliun di tahun 2021. Begitupula ekuitas naik 12.985% dari semula negatif Rp10,624 miliar di tahun 2020 menjadi positif Rp1,369 triliun di tahun 2021.
“Kami berkomitmen untuk terus berinovasi untuk meningkatkan layanan yang optimal, baik berupa layanan distribusi dan logistik konvensional maupun digital guna mendukung pertumbuhan bisnis para pelaku usaha di Indonesia,” ungkap Rudy.
Adapun, untuk tahun 2022 ini perseroan masih optimis masih akan mencetak kinerja yang positif. "BIsnis distribusi ini memang sangat bergantung kepadaa keadaan ekonomi. Tapi logistik itu tidak terpengaruh. Pertumbuhan tahun ini kami perkirakan high single digit atau low doubel digit,” tutup Rudy.
Berita Terkait
-
Going Concern Diragukan BEI, Emiten Eterindo (ETWA) Angkat Suara
-
Beban Cukai Rendah, Pendapatan Emiten Rokok Meningkat Tajam
-
Dalih Buat Perkuat Struktur Modal, Golden Eagle Energy Tak Bagikan Dividen
-
Kuartal I 2022, Emiten Perikanan DFSI Catat Penjualan Rp162,9 Miliar
-
Emiten Tambang Emas Archi Indonesia Raup Pendapat Rp1,16 Trilun di Kuartal I 2022
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun