Suara.com - Pengamat dari Fundstrat Global Advisor, Tom Lee memprediksi akan kembali terjadi aksi penjualan Bitcoin secara besar-besaran yang berdampak pada harga pasar kripto.
Pada tahun lalu, ia mengatakan, harga Bitcoin akan mencapai 40.000 dolar AS pada tahun 2021 dan memang benar terjadi.
Dalam salah satu wawancara bersama CNBC ia juga mengatakan potensi aksi jual massal pemegang aset BTC yang menurutnya menjadi aset 'pencucian' terakhir sebelum akhirnya nlai BTC kembali naik.
Lee pun mengungkapkan bahwa harga BTC dapat turun sebentar di bawah level terendah bulan ini, di sekitar US$17.592, berdasarkan data dari BitStamp.
Mengutip dari Blockchain media, belum ada potensi harga yang menjanjikan dalam pekan ini sehingga mungkin akan terjadi retest sebelum pasar benar-benar mencoba untuk pulih.
Selain Lee, Kepala Strategi dari FS Investments, Troy Gayesk, juga melihat adanyan peluang penurunan lanjutan dari harga BTC, meski dia tidak menyebutkan seperti Lee, apakah ini akan menjadi peluang beli baru atau tidak.
Terlebih, resesi yang terus mengancam membuat sejumlah analis mewaspadai bearish yang mungkin terus terjadi.
Meski begitu, membahas resesi telah membawa kembali kepada pernyataan Robert Kiyosaki, yang telah lama menyarankan untuk membeli lebih banyak emas, perak dan Bitcoin.
Dari sudut pandangnya, resesi akan terjadi dan membawa nilai dari dolar AS lebih rendah. Ini akan mengangkat nilai dari aset yang dianggap sebagai lindung nilai. Dan menurut Kiyosaki, ketiganya adalah aset yang tepat untuk menghadapi resesi.
Baca Juga: 5 Negara yang Terancam Bangkrut Jika Nilai Bitcoin terus Anjlok
Berita Terkait
-
Jokowi Temui Pebisnis dan Investor Dari UEA
-
Bitcoin Sentuh Level 18.000 Dolar AS, Investor Kripto Terus Merugi
-
Bakal Ada LRT Hingga Kereta Cepat, Jakarta Timur Bisa Jadi Incaran Investor Properti
-
Beberkan Kasus Pelanggaran HAM, KontraS Sebut Polri jadi Pelayan Investor Akibat Watak Developmentalis Jokowi
-
5 Negara yang Terancam Bangkrut Jika Nilai Bitcoin terus Anjlok
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya