Suara.com - Pemerintah Indonesia berusaha mengatur penjualan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi agar tepat sasaran. Pemerintah merasa jorjoran menggelontorkan dana untuk konsumsi BBM kendati predikat negara dengan subsidi minyak terbesar di dunia tidak disandang oleh Indonesia.
Sejauh ini pemerintah Indonesia menggelontorkan USD 6,9 miliar atau sekitar Rp103 triliun untuk mensubsidi kebutuhan minyak pada 2020.
Kendati terlihat besar, jumlah itu tak ternyata tak seberapa. Sejauh ini negara dengan subsidi minyak terbesar di dunia disandang oleh China.
Negeri tirai bambu ini mengeluarkan USD 21,7 miliar atau sekitar Rp325,8 triliun untuk mensubsidi kebutuhan minyak bagi 1,4 miliar penduduknya. Jumlah ini tentu tak mengherankan mengingat Cina adalah salah satu negara terpadat di dunia.
Kondisi yang sama juga dialami India. Dengan lebih dari satu miliar penduduk, negara ini merogoh USD 17,1 miliar atau Rp256,9 triliun untuk subsidi minyak dunia.
Kembali ke Indonesia, pemerintah berencana menekan subsidi minyak dengan program penyaluran BBM bersubsidi yang lebih tepat sasaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan aplikasi MyPertamina ketika ingin membeli Pertalite serta pelarangan pembelian BBM bersubsidi bagi mobil-mobil mewah.
Pemerintah lewat Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat setidaknya ada 7 juta unit mobil yang tak boleh pakai pertalite.
Jutaan mobil itu dilarang sepenuhnya menggunakan bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi, bukan hanya pertalite. Jenis mobil yang tak boleh memakai pertalite merupakan mobil dengan spesifikasi mesin 1.500 – 2.000 cc.
Mobil-mobil tersebut dianggap sebagai mobil dengan kapasitas mesin besar dan harga yang mahal. Pemilik yang mampu membeli membeli mobil mahal seharusnya juga menyiapkan anggaran untuk membeli BBM non-subsidi.
Baca Juga: FIBA Asia Cup 2022: Dihabisi China, Langkah Timnas Basket Indonesia Terhenti di Babak Playoff
Dengan alasan tersebut pemakaian aplikasi MyPertamina berfungsi untuk penyaluran BBM bersubsidi dengan lebih tertutup sehingga bisa lebih tepat sasaran.
Penyaluran yang tepat sasaran ini juga berkaitan ketersediaan pertalite. Tahun ini pemerintah berusaha mendistribusikan 23,5 juta kilo liter Pertalite ke seluruh Indonesia.
Padahal dari perkiraan BPH Migas jika konsumsi pertalite naik 10% maka jumlah pertalite yang dibutuhkan adalah 25 juta kilo liter. Jika naiknya 20% maka kebutuhannya mencapai 28 juta kilo liter. Jumlah ini jauh di atas ketersediaan pertalite yang dialokasikan. Untuk itu distribusi pembeliannya harus benar-benar dikontrol.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Wang Yibo Bantah Dirinya Berperan dalam Fox Spirit Matchmaker Wang Quan
-
Belum Terapkan Fuel Card, Truk Serbu SPBU Tanjung Laut hingga Antrean Capai 500 Meter, Pengelola Anggap Hal Biasa
-
Antrean Disebut Berpindah ke Tempat Lain, SPBU Akawi Resmi Pakai Kebijakan Fuel Card
-
Indonesia Tersingkir di Babak Playoff FIBA Asia Cup 2022, Milos Pejic Tak Ingin Bersedih
-
FIBA Asia Cup 2022: Dihabisi China, Langkah Timnas Basket Indonesia Terhenti di Babak Playoff
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun