Suara.com - Menjadi kaya, banyak uang dan sukses tentunya menjadi impian setiap orang. Siapa sangka, jika di Indonesia ternyata ada daftar orang-orang kaya yang menghasilkan banyak uang dengan memiliki bank.
Kekayaan mereka disebut-sebut bisa mencapai triliunan rupiah. Deretan orang tersebut bahkan sampai masuk dalam majalah Forbes Real Time Bilioners dan dinobatkan sebagai orang kaya teratas di Indonesia.
Siapa saja orang kaya pemilik Bank di Indonesia? Berikut ulasannya.
R.Budi Hartono memiliki kekayaan bersih senilai US$18 miliar atau setara dengan Rp261 triliun, sementara Michael Hartono, sebagai peringkat kedua, memiliki kekayaan bersih senilai US$17,3 miliar atau setara dengan Rp.250,85 triliun.
Hartono bersaudara memiliki PT BCA melalui PT. Dwimuria Investama Andalan, dengan pemilikan saham sebesar 54,94 persen.
Karena keduanya pemegang saham terbesar, maka Hartono bersaudara menjadi pengendali terakhir BCA.
2. Jerry Ng
Jerry Ng merupakan salah satu pemilik PT Bank Jago yang sebelumnya bernama Bank Artos. Pada 26 Desember 2019, ia dan koleganya mengakuisisi saham bank tersebut, sebesar 29,80 persen melalui PT Metamorfosis Ekosistem Indonesia (MEI).
Baca Juga: Anies Jajaki Kerja Sama Pembiayaan MRT Fase Lanjutan dengan Pejabat Uni Eropa
Majalah Forbes mencatat, jika bankir kawakan ini memiliki harta kekayaan bersih senilai US$4,6 miliar atau setara dengan Rp66,70 triliun.
3. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha media besar yang ada di Indonesia, yakni PT Trans Corp. Kekayaan yang dimilikinya mencapai US$4 miliar atau setara dengan Rp58 triliun.
Tak hanya memesarkan media, Chairul Tanjung juga merambah sektor keuangan. Ia diketahui sebagai pemilik dari Bank Mega tbk. Baru-baru ini, bank tersebut telah mengakusisi sejumlah bank lain, di antaranya Bank Bengkulu dan PT Bank Harda International Tbk (BBHI). Bank tersebut kemudian berganti nama menjadi PT Allo Bank Indonesia Tbk.
4. Sri Dato Tahir
Sri Dato Tahir adalah pemilik Grup Mayapada yang membawahi PT Bank Mayapada tbk. Kekayaan bersih yang dimilikinya senilai US$4 miliar atau setara dengan Rp49,3 triliun.
Berita Terkait
-
Inflasi Jadi Mimpi Buruk Banyak Negara, Pengamat: Indonesia Harus Waspada
-
Anies Jajaki Kerja Sama Pembiayaan MRT Fase Lanjutan dengan Pejabat Uni Eropa
-
Tahun Ini BRI Optimalkan Penyaluran KUR untuk Sektor Produktif Hingga 60%
-
Dorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi
-
Pacar Kaesang, Erina Gudono Ternyata Analis di Bank Indonesia dan JP Morgan
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif