Suara.com - Pemprov Sumatera Selatan tengah menyusun Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) untuk menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB).
Dinas Perkebunan Sumsel dalam upaya membuat dokumen RAD-KSB tersebut menggelar Focus Group Discussion: Penetapan Program Kegiatan Prioritas dan Pleno Rencana Aksi Daerah Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAD-KSB) Provinsi Sumatra Selatan, yang diikuti para stakeholder kelapa sawit di Palembang, Kamis (1/9/2022).
Sekretaris Dinas Perkebunan Sumatra Selatan Dian Eka Putra mengatakan diskusi ini untuk menetapkan program prioritas daerah terkait RAD-KSB.
Diskusi ini banyak membahas penguatan data, penguatan koordinasi dan infrastruktur, peningkatan kapasitas dan kapabilitas pekebun, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tata kelola perkebunan dan penanganan sengketa, serta percepatan pelaksanaan sertifikasi ISPO dan akses pasar.
“Harapannya RAD-KSB Sumsel dapat selesai sebelum akhir 2022,” kata dia.
Koordinator Proyek Peat-IMPACT World Agroforestry Indonesia Feri Johana mengatakan pihaknya bisa turut ambil bagian dalam mengawal RAD KSB Sumsel ini agar terwujud sesuai dengan visi misi secara nasional.
Penyusunan RAD-KSB di Provinsi Sumatra Selatan merupakan tindak lanjut dari pengelolaan bentang lahan berkelanjutan dan pengelolaan gambut melalui skema pengembangan komoditas.
Adapun, pengembangan komoditas ini harus dilakukan sesuai prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat serta pengurangan risiko lingkungan.
Mandat penyusunan RAD-KSB menjadi peluang bagi pemerintah Provinsi Sumatra Selatan dan para pihak untuk dapat mewujudkan komitmen perbaikan tata kelola sawit secara berkelanjutan.
Baca Juga: Palembang Target Tambah 28.000 Jaringan Gas Kota Sambungan Rumah Tangga
RAD-KSB juga merupakan arah pembangunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, ekologi, dan sosial budaya.
Sejauh ini pertanian dan perkebunan menjadi salah satu sumber penghidupan utama masyarakat Provinsi Sumatra Selatan, termasuk di dalamnya komoditas kelapa sawit dengan luas areal mencapai 1 juta hektare.
Agenda ini turut dihadiri Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Sumatra Selatan, Balai Konservasi, TRGD, Asosiasi Pengusaha Sawit maupun Asosiasi Petani Sawit, Akademisi, dan Lembaga Penelitian Perguruan Tinggi.
Berita Terkait
-
5 Fakta Polisi di Sumsel Gerebek Istri Bersama Mantan Pacar di Hotel: Sudah Lama Curiga
-
Kabar Baik, Pembebasan Tarif Ekspor Sawit Diperpanjang Hingga Oktober 2022
-
Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung Mulai Dibuka, Namun Baru Kendaraan Jenis Ini
-
Judi Online Berkedok Warnet di Palembang Digerebek, Padahal Sudah Tiga Tahun Beroperasi
-
Palembang Target Tambah 28.000 Jaringan Gas Kota Sambungan Rumah Tangga
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pertamina Pastikan Kesiapan SPBU di Lombok Jelang MotoGP Mandalika
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, Telkomsel Hadirkan 300 BTS 4G/LTE & Hyper 5G
-
Daftar Pinjol Ilegal Oktober 2025: Ini Cara Cek Izin Pinjaman di OJK
-
Cara Hitung Bunga Deposito Tabungan 2025
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen