Suara.com - Setiap tahun, biaya pendidikan selalu naik. Dan kenaikan ini berbeda-beda antar sekolah, mulai dari 8 hingga 25 persen. Itu sebabnya, semakin banyak orang tua yang mulai mempersiapkan dana pendidikan anak sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak anak belum lahir.
Annissa Sagita, seorang konsultan yang sudah mendapatkan sertifikasi Certified Personal Money Manager (CPMM) di IARFC Indonesia, menyetujui langkah para orang tua yang sudah mulai mempersiapkan dana pendidikan anak sejak si kecil belum lahir.
Ia menyarankan orang tua untuk membuat investasi jangka menengah hingga jangka panjang sebagai persiapan dana pendidikan anak. Namun, dalam beberapa kondisi, tabungan khusus untuk pendidikan anak juga bisa jadi pilihan.
“Tabungan untuk dana pendidikan bisa dibuat jika anak sudah berusia 3 tahun atau lebih dan tabungan tersebut hanya untuk masuk TK. Sedangkan untuk masuk SD, SMP, SMA, hingga kuliah lebih baik menggunakan investasi jangka panjang,” ungkap Annissa dalam sesi kulwap beberapa waktu lalu.
Namun Anissaa juga mengingatkan para orang tua agar memisahkan tabungan pendidikan anak dengan tabungan untuk keperluan lainnya, agar tidak terjadi biaya yang berbenturan ke depannya.
Lalu, bagaimana jika orang tua terlambat dalam menyiapkan dana pendidikan anak? Menurut Anissaa, orang tua harus melihat usia anak dan kemudian baru mempertimbangkan cara apa yang digunakan untuk menyiapkan dana tersebut.
“Misalkan, saat ini anak berusia 3,5 tahun berarti dia akan masuk SD kurang lebih 2,5 tahun lagi. Dalam jangka waktu tersebut, lebih baik gunakan deposito, logam mulia atau tabungan emas batangan untuk persiapan dana pendidikannya. Lalu, biaya untuk masuk ke sekolah jenjang berikutnya, karena masih panjang jangka waktunya, bisa dialokasikan ke reksa dana campuran dan reksa dana saham,” ujarnya.
Jadi, Anissaa menekankan, tabungan pendidikan anak memang sebaiknya digunakan untuk jangka pendek, misal untuk persiapan anak masuk TK atau masuk SD. Sedangkan untuk jenjang berikutnya, orang tua perlu memiilih investasi jangka panjang.
Baca Juga: Orangtua, Ini Hal yang Harus Disiapkan dalam Mencanakan Pendidikan Anak Sejak Dini
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya
-
Purbaya Akui Pertumbuhan Ekonomi Q3 2025 Lambat, Tapi Warga Mulai Percaya Prabowo