Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjamin kenaikan BI 7-day Reverse Repo Rate menjadi 4,25% tidak akan langsung berdampak pada suku bunga kredit. Kenaikan suku bunga kredit akan berjalan lebih lambat.
Dia menjelaskan perlambatan ini karena kondisi covid-19 yang membuat likuiditas perbankan masih longgar. Sehingga, masih ada ruang untuk menyalurkan kredit ke nasabah.
"Kondisi likuiditas perbankan itu sangat longgar sebesar 25,6%, nah memang tentu saja biasanya kalau kenaikan BI Rate itu akan berdampaknya kepada suku bunga dana dulu baru kemudian ke suku bunga kredit," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/9/2022).
"Tapi kami ditengarai bahwa elastisitasnya tentu saja akan lebih rendah dibandingkan pada kondisi sebelum covid dana kondisi likuiditas yang yang tetap longgar," tambah dia.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menuturkan dengan kondisi yang belum normal ini, justru ada penurunan suku bunga dana hingga kredit. Hal ini, setelah Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada Agustus lalu.
"Kenyataannya di pasar ini, baik suku bunga deposito maupun dana maupun suku bunga kredit masih menunjukkan tren penurunan. Untuk dana kita melihat turun sebesar 44 basis poin, untuk kredit kita melihat penurunan 48 basis poin menjadi 8,94%, sementara untuk dana tadi menjadi 2,9%," ucap dia.
Dengan demikian, Destry melihat dengan kenaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin, maka kenaikan suku bunga kredit maupun dana akan berjalan lebih lambat.
"Tentunya memang kita perlu membutuhkan waktu untuk melihat, tapi kalau dalam normal biasanya transmisinya itu sekitar satu sampai dua Kuartal," kata dia.
"Tapi tentunya dengan kondisi saat ini yang memang lebih teliti, masih banyak kami memperkirakan eee bahwa pengaruh ke perbankannya tidak," kata Destry.
Berita Terkait
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Bank Indonesia Siaga Jaga Rupiah, Pelemahan Bersifat Temporer
-
BI Jakarta: Transaksi QRIS di Bawah Rp 500 Ribu Gratis
-
Survei BI: Harga Properti Stagnan, Penjualan Rumah Kelas Menengah Turun
-
Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BI: Konsumsi Rumah Tangga Makin Bergairah
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Purbaya Mau Ubah Rp 1.000 Jadi Rp 1, RUU Redenominasi Rupiah Kian Dekat
-
Purbaya Mau Ubah Rp1.000 jadi Rp1, Menko Airlangga: Belum Ada Rencana Itu!
-
Pertamina Bakal Perluas Distribus BBM Pertamax Green 95
-
BPJS Ketenagakerjaan Dapat Anugerah Bergengsi di Asian Local Currency Bond Award 2025
-
IPO Jumbo Superbank Senilai Rp5,36 T Bocor, Bos Bursa: Ada Larangan Menyampaikan Hal Itu!
-
Kekayaan Sugiri Sancoko, Bupati Ponorogo yang Kena OTT KPK
-
Rupiah Diprediksi Melemah Sentuh Rp16.740 Jelang Akhir Pekan, Apa Penyebabnya?
-
Menteri Hanif: Pengakuan Hutan Adat Jadi Fondasi Transisi Ekonomi Berkelanjutan
-
OJK Tegaskan SLIK Bukan Penghambat untuk Pinjaman Kredit
-
Tak Ada 'Suntikan Dana' Baru, Menko Airlangga: Stimulus Akhir Tahun Sudah Cukup!