Suara.com - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi laju inflasi Indonesia yang mulai merangkak naik hingga posisi 6 persen akan kembali turun pada 4 bulan kedepan.
"Inflasi kan memang pengalaman serial itu setiap kali ada kenaikan BBM pasti akan menaikan inflasi. Namun inflasi akan turun dalam 3-4 bulan ke depan. Itu kita lihat saja serinya selalu demikian," kata Airlangga di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Airlangga menjelaskan saat ini kondisi ekonomi Indonesia relatif cukup baik ditengah situasi tekanan yang hebat.
Perbaikan indikator, seperti Purchasing Managers Index Manufaktur Indonesia dinilai juga membawa angin segar bagi ekonomi dalam negeri.
"Yang paling penting kita mendorong pertumbuhan ekonomi. Jadi pertumbuhan ekonomi lita perkirakan akan sedikit di atas 5,4 persen," ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik mencatat laju inflasi Indonesia terus menunjukan peningkatan yang luar biasa pasca kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Pada bulan September 2022 terjadi inflasi sebesar 1,17 persen secara month to month. Itu artinya laju inflasi secara tahunan sudah menembus 5,95 persen.
"Inflasi ini tertinggi sejak Desember 2014," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono saat konferensi pers virtualnya, Senin (3/10/2022).
Adapun, komoditas utama penyumbang inflasi adalah harga BBM, beras dan angkutan dalam kota.
Baca Juga: Batam dan Tanjungpinang Penyumbang Inflasi Terbesar di Kepri karena Kenaikan Tarif Transportasi
Margo menjelaskan dari 90 kota IHK yang diamati sebanyak 88 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Bukit Tinggi sebesar 1,87 persen dan terendah di Marauke yang mengalami inflasi 0,07 persen.
"Kalau dilihat penyebab utamanya karena kenaikan harga bensin memberikan andil itu 0,81 persen. Kemudian beras memberikan andil 0,35 persen. Angkutan dalam kota berikan andil 0,18 persen dan angkutan antar kota 0,09 persen," kata Margo.
Sementara untuk kota yang mengalami deflasi adalah Kota Manokwari yang sebesar 0,64 persen dan Kota Timika yang mengalami deflasi sebesar 0,59 persen.
Berita Terkait
-
Situs Program Magang Nasional Eror, Airlangga Buka Suara
-
Menteri Airlangga Dorong Pesantren Menabung Emas di Bullion Bank
-
Disentil Kemendagri karena Inflasi Tertinggi, Bobby Nasution Gerak Cepat Siapkan 11 Jurus Jitu
-
Tekan Inflasi, Gubernur Ahmad Luthfi Perkuat Kolaborasi
-
Bukan Sekadar Omon-Omon: Kiprah Menkeu Purbaya di Ekonomi Indonesia
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Bahlil Jawab Keraguan Kapasitas UMKM dan Koperasi Kelola Tambang: SDM Bisa Diperkuat Sambil Berjalan
-
Danantara Akan Jadi Penyuntik Dana Besar di Pasar Modal RI
-
Dapat Penjaminan Kredit, Kini UMKM Bisa Ikut Tender Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah
-
3 Rekomendasi Lokasi Rumah di Jakarta Selatan Harga di Bawah Rp 1 Miliar
-
Terus Meningkat, 27359 Rekening yang Terhubung Judol Sudah Ditutup
-
Dasco Ungkap 4 Isu yang Dibahas Pertemuan Tertutup dengan Seskab dan Tiga Menteri Prabowo
-
Genjot Kredit, BFIN Incar Penyaluran Pembiayaan Sektor Mesin Cetak
-
IHSG Sesi I Terbang Berkat Komoditas! Sektor Teknologi dan Keuangan Terkapar
-
ASN Wajib Update Data SIASN ASN Digital untuk Jabatan, Dapodik, Gaji dan Tunjangan
-
IHSG Terus Menguat di Sesi Pertama, Perdamaian Israel-Hamas Jadi Katalis?