Suara.com - Bagi mereka yang ingin berkarier di industri musik, ternyata masih banyak yang belum memahami tentang berbagai macam pekerjaan yang ada, cara memulai kariernya, dan latar belakang pendidikan seperti apa yang dibutuhkan.
Resso, aplikasi streaming musik sosial pertama di Indonesia, menggelar Resso Coaching Clinic, forum diskusi reguler untuk membahas isu terkini di dunia musik guna mendukung musisi muda independen berbakat.
Diskusi yang dilakukan secara virtual beberapa waktu lalu ini bertujuan untuk menginformasikan ke siapapun yang tertarik masuk industri musik bahwa bekerja di industri musik tidak harus berarti menjadi musisi dalam aspek kreatif, tetapi ada juga banyak pekerjaan komersial dan teknis yang harus diisi di industri, seperti menjadi bagian dari label atau promotor, atau membuat karya sebagai produser atau sound engineer.
Berbagai pekerjaan ini membutuhkan skill dan pengetahuan yang berbeda, yang bisa didapatkan baik melalui pendidikan formal atau nonformal, termasuk autodidak.
Pianis Filda Salim yang mendalami pendidikan musik secara formal di Boston Conservatory Berklee, Amerika Serikat, dan sering membagikan karya dan ilmunya melalui konten-konten di TikTok, menceritakan tentang jalur pendidikan musik yang ditempuhnya, yang mendukung kariernya kini.
Fokus di musik klasik, ia memilih untuk melanjutkan pendidikan musiknya di luar negeri karena selain fasilitasnya yang lebih lengkap, kesiapan mentalnya untuk menjalani pilihan karier bermusik, bersaing dengan musisi mancanegara, serta tampil di spotlight juga diuji.
"Sebelum kuliah aku memang sudah memutuskan bahwa, I'm going to do this my entire life, jadi aku memang mendedikasikan banyak banget ke musik. Aku belajar gimana caranya biar orang bisa suka sama aku, mencoba untuk cari jati diri aku, dan gimana cara untuk entertain orang-orang. Aku rasa kalau aku belajar autodidak belum tentu bisa, karena harus bisa cari network dan fasilitas sendiri," tutur Filda.
Dari sisi yang berbeda, Bilal Indrajaya menjelaskan perjalanannya menjadi musisi autodidak hingga terjun dalam dunia musik. Mengagumi banyak musisi sejak kecil, ia bercita-cita untuk suatu hari bisa jadi musisi dengan lagunya sendiri.
"Dari SD gue belajar gitar sendiri lewat majalah yang ada chord-nya; dan karena rata-rata musisi yang gue kagumi belajarnya autodidak, jadi mikir, mungkin keren kalau one day bisa begini, main di panggung, nyanyi atau nge-band, tapi dengan lagu sendiri. Sebagai musisi autodidak mungkin ga punya pondasi atau basic musik dengan teknik yang benar, tapi justru karena gak kepatok teori, jadi lebih bebas untuk bikin lagu suka-suka kita," jelas Bilal yang bisa mendapatkan inspirasi lagu dari apa saja.
Baca Juga: Review 'Paripi Koumei': Strategi Menuju Puncak Industri Musik
Saat membahas pengalamannya menjadi guru musik, Tri Adinata, yang lebih dikenal sebagai Sir Nata bagi murid-muridnya, menanamkan pada anak didiknya untuk, "Memilih jurusan yang benar-benar mereka suka, bukan jurusan yang berdasarkan paksaan orang lain, agar profesinya nanti yang mereka sukai. Menjalani hobi sebagai profesi agar kalau kerja, gak capek, dan yang penting, bertanggung jawab atas pilihan mereka."
Ia juga menggunakan platform digital seperti TikTok menjadi alat pendukung mengajar, meski awalnya dilakukannya untuk dokumentasi, agar nanti murid-murid pas mau ingat kenang-kenangannya, bisa buka TikTok.
Pemilik akun @triadinata91 dengan lebih dari 630 ribu pengikut dan 23 juta like itu tidak menyangka bahwa melalui konten yang diunggahnya, yang banyak menampilkan sesi belajar musik dan nyanyi di kelasnya, banyak musisi terkenal Indonesia dan mancanegara yang kemudian menyapa dan menyebut namanya di postingan mereka. Hal yang paling membahagiakan untuk Tri adalah saat melihat murid-murid yang diajar dari nol, bisa masuk dalam hampir semua kompetisi bakat atau menyanyi.
Saat berbagi informasi tentang program pemerintah untuk industri ekonomi kreatif, Dr. Mohammad Amin menceritakan peran Kemenparekraf dalam industri musik yang mencakup membuat regulasi dan sosialisasi kebijakan untuk membangun industri musik, mengadakan program pengembangan musik lewat inkubasi dan kompetisi, dan memberi dukungan atau sponsorship.
Amin - yang juga dosen aktif dan seorang etnomusikolog - mengatakan, "Musisi sebaiknya belajar teori tapi, pada waktu yang sama, harus bisa menggali teknik kamu sendiri. Banyak teman-teman saya yang belajar autodidak, tapi juga belajar dari buku, notasi balok, sejarah musik. Saya setuju bahwa untuk bisa menjadi musisi yang baik, harus melakukan keduanya," katanya.
Ia juga mendukung dikembangkannya pendidikan non-formal bagi sumber daya manusia di berbagai bidang kreatif bila memang belum ada institusi formalnya, pentingnya standar dan sertifikasi profesi, khususnya bagi yang melewati jalur pendidikan nonformal, agar tetap bisa bersaing, contohnya untuk sound engineer.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram
-
Gelar RUPSLB, CRSN Tambah Portofolio Bisnis
-
Daftar Maskapai Pindah ke Terminal 1B Bandara Soetta, Mulai Berlaku Pekan Ini
-
Rupiah Kian Tertekan, Dibuka Melemah ke Rp16.754 per Dolar AS
-
IHSG Terus Meroket, Betah Naik di Level 8.400
-
BI Bakal Hati-hati Kelola Utang Indonesia yang Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor