Suara.com - Ajang Floriculture Indonesia International (FLOII) Convex 2022 di Hall A Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, yang berlangsung pada tanggal 14-15 Oktober 2022 diramaikan dengan lelang tanaman hias langka nan unik, salah satunya jenis keluarga Anthurium.
Tanaman yang merupakan hasil persilangan dari Anthurium clarinervium dengan Forgetii yang sudah berusia 10 tahun itu dilelang dengan harga penawaran Rp135 juta.
Tak hanya Anthurium, dalam ajang FLOII Convex 2022 ini para pengunjung juga bisa mengikuti pelelangan tanaman hias dengan harga mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Salah satunya tanaman yang merupakan cycad dari Afrika Selatan yang
sebelumnya sempat dianggap punah di alam, yang dilelang di harga pembuka Rp70 juta.
Meski dibanderol dengan harga fantastis, jangan salah kira bahwa penggemar tanaman hias hanyalah para paruh baya yang lebih banyak tinggal di rumah. Tanaman hias ternyata juga digemari anak muda.
Akira Ongki Pradana, owner Mitra Andharu Agrica di pameran tersebut, mengatakan pihaknya menjual sejumlah tanaman hias dari varietas keluarga karnivorus yang dipasarkan mulai dari harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Salah satunya, varietas Sarasenia yang dibanderol Rp2 juta dengan ukuran sekitar tinggi 20 cm.
Dan menurutnya, tanaman keluarga karnivorus (carnivorous plants atau pemakan serangga) ini tengah digemari di kalangan anak muda.
Tanaman ini termasuk tanaman berbunga yang memangsa hewan
untuk mendapatkan nutrisi dari tubuhnya. Jenis hewan yang dimangsa, antara lain serangga, laba-laba, atau dari golongan Crustacea.
Fakta bahwa industri tanaman hias belakangan ini tengah berkembang, diakui oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang sempat mengunjungi pameran di hari kedua, Sabtu (15/10/2022).
Ia mengatakan bahwa perkembangan industri tanaman hias saat ini tampak di pasar domestik maupun pasar global. Namun, perlu waktu dan dukungan berbagai pihak dalam membangun ekosistem agar ke depannya pengusaha asal Indonesia bisa meningkatkan daya saingnya.
Baca Juga: Heboh TikTokers Ngemil Sukulen, Ternyata Tanaman Hias Ini Kaya Manfaat
"Saya melihat dalam FLOII Convex 2022 ini banyak varietas baru hasil silangan-silangan yang menurut saya luar biasa. Bahkan, saya bisa mengatakan kita sudah di atas Thailand dan tinggal bagaimana cara komersialisasinya. Kita harus leading, baik dari segi volume, maupun varietasnya. Tanaman hias ini yang paling banyak membuka peluang bagi usaha keluarga ataupun perorangan, dan butuh agregatornya, misalnya untuk mendorong masuk ke dalam negeri maupun ke luar,” ujar Teten.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Huntara Korban Banjir Aceh Tamiang Selesai Besok, Penghuni Dapat Listrik Gratis
-
Prospek Saham PANI Jelang Tahun 2026
-
Purbaya Klaim Dana Bantuan Banjir Sumatra Rp 268 Miliar Sudah Cair ke 3 Provinsi
-
Bisnis Tanpa Keamanan Siber Berbasis Use Case Makin Mudah Jadi Sasaran Kejahatan
-
Catatan Buruk Rupiah di 2025: Sempat Tembus Rp16.800, Menjadi Mata Uang Terlemah Kedua di Asia
-
Aplikasi GeoRIMA: Permudah Investor Lacak Sebaran Potensi Minerba dan Gas Bumi di Indonesia!
-
Dana Pengguna Indodax Hilang, Manajemen Buka Suara
-
Harga Pangan Merosot Jelang Akhir Tahun, Ini Daftarnya
-
Purbaya Kaget Dengar Curhat TNI, Mesti Utang demi Perbaiki Infrastruktur Terdampak Bencana
-
Finex and doctorSHARE Dukung Akses Kesehatan di Wilayah Kepulauan