Suara.com - Selama ini sering terdengar bahaya dari penggunaan rokok elektrik untuk kesehatan di berbagai media, hanya saja masih sedikit yang menyinggung tentang bahayanya dari sisi produk-produk palsu yang tidak melalui proses quality control yang mumpuni.
Bukan tidak mungkin bahaya yang diberitakan merupakan hasil dari maraknya produk palsu tersebut.
RELX Internasional yang juga ada di Indonesia adalah salah satu merk produsen rokok elektrik yang memiliki komitmen serius terhadap pemalsuan dan penggelapan produk karena sangat memperhatikan kualitas produk.
Melalui program Golden Shield, RELX International menjamin keaslian dari produknya di negara manapun RELX berada, produsen rokok elektrik asal China ini bergandengan tangan dengan otoritas setempat dalam memberantas produk palsu yang dapat merugikan masyarakat.
“Tim Golden Shield secara aktif bekerjasama dengan platform media sosial online, platform e-commerce online, serta otoritas Bea Cukai untuk memberantas produk vaping ilegal dari pasar,” ungkap General Manager RELX Internasional di Indonesia, Yudhi Saputra.
Yudhi juga menjelaskan bahwa melalui investigasi mendalam, tim Golden Shield dapat menemukan dan melacak rantai pasokan produk ilegal secara lengkap, termasuk produksi, distribusi, dan penjualan produk rokok elektrik ilegal.
Yudhi juga menyebutkan bahwa baru-baru ini “Alat penyemprot elektronik TIKO” yang diproduksi dan dijual oleh terdakwa Fuumy Technology (Dongguan) Co., Ltd. asal China diduga melanggar paten desain dari Teknologi Fogcore. Desain yang ditiru dan diduga dilanggar merupakan milik RELX Essential dengan nomor paten “ZL202030368831.0”.
Pada tanggal 29 September lalu, putusan pengadilan menemukan bahwa "alat penyemprot elektronik TIKO" meniru tampilan "RELX Essential" dari teknologi perusahaan Fogcore dan merupakan pelanggaran, dan memerintahkan Fuumy untuk memberikan kompensasi kepada perusahaan Fogcore RMB 120.000 atau setara dengan 257 juta rupiah.
Pemalsuan atau peniruan produk apapun tanpa izin, jelas tidak dapat dibenarkan. Kerugian bukan hanya milik pemilik hak patennya tapi juga untuk konsumennya. Jika teknologinya saja meniru, belum tentu kualitas yang terkandungnya sama sehingga dapat membahayakan konsumennya juga.
Baca Juga: Bantu Petani, Vape Revolusi Indonesia Hadirkan Cita Rasa Tembakau Temanggung
Industri rokok elektrik yang kian diminati dan diterima oleh masyarakat luas menerangkan pengakuan konsumennya tentang manfaat vape sebagai produk alternatif bagi para perokok dewasa, termasuk di Indonesia.
Dari fakta tersebut, Yudhi menghimbau agar para konsumen rokok elektrik untuk dapat memilih produk vape dari merek terkemuka dengan reputasi baik yang menawarkan produk berkualitas tinggi yang sesuai dengan selera mereka.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Stabil Rp 2,4 Jutaan, Stok Antam Habis?
-
Warga Ujung Negeri Kini Hidup dalam Terang, Listrik PLN Bawa Harapan Baru
-
SIG Pimpin BUMN Klaster Infrastruktur Perkuat Riset Konstruksi Rendah Karbon
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich