Suara.com - Kabupaten Klungkung merupakan kabupaten pertama di Bali Timur yang memantapkan diri untuk mengintegrasikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun 2018. Meskipun bukan merupakan kabupaten yang memiliki pendapatan asli daerah (PAD) mumpuni, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung berkomitmen menyiapkan sistem pengelolaan JKN yang baik melalui berbagai inovasi. Tak hanya itu, Pemkab Klungkung juga menjadikan JKN sebagai jaminan kesehatan tunggal untuk masyarakat Klungkung.
“Jaminan kesehatan itu kebutuhan penting yang harus dimiliki setiap orang. Empat tahun silam, dengan tekad yang besar, saya menginstruksikan kepada instansi terkait untuk segera menyiapkan pendaftarkan penduduk Klungkung menjadi peserta JKN sehingga kita menjadi kabupaten pertama yang menyandang predikat Universal Health Coverage (UHC) di Bali Timur dan kedua di Bali setelah Badung,” ungkap Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta, Senin, (5/9/2022).
Sepanjang empat tahun perjalanan Program JKN di Kabupaten Klungkung, Suwirta mengaku telah banyak manfaat yang dirasakan oleh pemerintah kabupaten maupun penduduk. Suwirta pun berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan fasilitas kesehatan yang ada di penyedia pelayanan kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit, melalui berbagai inovasi bersama BPJS Kesehatan, seperti implementasi seperti Program Rujuk Balik (PRB) di Rumah Saja (PRAJA), menyediakan ambulans laut dan menerapkan sistem global budget.
“Dengan PRAJA, peserta JKN yang terdaftar PRB bisa lebih mudah mengambil obat di fasilitas kesehatan. Kemudian, ambulans laut saya siapkan untuk peserta lintas pulau yaitu Nusa Penida jika perlu dirujuk ke luar Nusa Penida. Kami juga sedang menggencarkan digitalisasi layanan kesehatan,” lanjut pria asal Nusa Ceningan ini.
Terkait global budget yang telah berjalan dua tahun, Suwirta menegaskan implementasinya sudah bagus meskipun belum optimal. Oleh karena itu, ia akan kembali turun langsung ke lapangan untuk memantau dan melakukan evaluasi agar pemahaman fasilitas kesehatan semakin mantap dalam menjalankan mekanisme tersebut.
“Saya berpikirnya sederhana saja, mereka harus paham. Semakin baik menjalankan kompetensi di fasilitas kesehatan dasar yaitu Puskesmas, maka akan terjadi efisiensi pembiayaan di rumah sakit. Jelas hal tersebut akan memberikan pengelolaan keuangan yang lebih baik bagi fasilitas kesehatan,” kata Suwirta.
Selain tiga inovasi kerja sama tersebut, Suwirta juga fokus mengembangkan sebuah konsep digitalisasi layanan di fasilitas kesehatan guna memberikan kemudahan terhadap peserta JKN maupun pegawai fasilitas kesehatan dalam bekerja. Ia berharap, konsep ini dapat dikolaborasikan dengan sistem BPJS Kesehatan.
Berita Terkait
-
Kecukupan Penganggaran di APBD Dinilai Jadi Kunci Keberlangsungan JKN
-
Kisah Siti Ramlah, Ibu Tangguh dari 2 anak dengan Thalasemia
-
Kisah Bidan Maidiana, Belasan Tahun Mengabdi di Pedalaman
-
BPJS Kesehatan Buka Rekrutmen Calon Pegawai Besar-besaran Tahun 2022, Sampaikan ke Keluarga Kalian Segera
-
Tampil di Panggung Internasional, BPJS Kesehatan Jabarkan Strategi Jaga Sustainabilitas JKN
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Menaker Mau Tekan Kesenjangan Upah Lewat Rentang Alpha, Solusi atau Masalah Baru?
-
Pati Singkong Bisa Jadi Solusi Penumpukan Sampah di TPA
-
BRI Terus Salurkan Bantuan Bencana di Sumatra, Jangkau Lebih dari 70.000 Masyarakat Terdampak
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian NRB Lewat Sinergi Pusat dan Daerah
-
Laporan CPI: Transisi Energi Berpotensi Tingkatkan Pendapatan Nelayan di Maluku
-
SPBU di Aceh Beroperasi Normal, BPH Migas: Tidak Ada Antrean BBM
-
Purbaya Gelar Sidang Debottlenecking Perdana Senin Depan, Selesaikan 4 Aduan Bisnis
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI: 5,2% di 2025, 5,4% pada 2026
-
Menaker Yassierli Klaim PP Pengupahan Baru Hasil Kompromi Terbaik: Belum Ada Penolakan Langsung
-
Purbaya Sentil Balik Bank Dunia soal Defisit APBN: Jangan Terlalu Percaya World Bank!