Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan masih ada puluhan ribu orang yang mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK pada tahun 2022.
Hal ini dinyatakannya saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/11/2022).
"Data per September (2022) yang diinput yaitu sejumlah 10.765 (orang di PHK)," ujar Ida.
Namun demikian, papar dia, kasus PHK itu jauh menurun ketimbang kasus di tahun 2019 yang mencapai 18.911 kasus.
Ida melanjutkan, kasus PHK pada tahun ini juga sangat lebih rendah dibandingkan pada tahun 2020 dan 2021 yang masing-masing sebesar 386.877 kasus dan 127.085 kasus.
"Kalau kita lihat PHK cukup tinggi terjadi pada 2020 ketika kita mengalami pertama kali pandemi Covid-19," ucap dia.
Ida menambahkan, penurunan juga terjadu pada penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 dari puluhan juta pada 2020-2021 menjadi 4,15 juta hingga September ini
"Paling menyedihkan Agustus 2020 total pekerja yang terdampak Covid itu 29,12 juta orang, menurun pada Agustus 2021 21,32 juta orang dan alhamdulillah Agustus 2022 kita lihat penduduk usia kerja yang terdampak Covid-19 turun sangat signifikan menjadi 4,15 juta orang," imbuh dia.
Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengakui adanya sedikit kenaikan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada September 2022. Tercatat, pada September 2022 kasus PHK 1.428 kasus atau naik dari angka PHK Maret 2022 yang sebesar 1.210 kasus.
Baca Juga: Impor Baju Bekas untuk Thrifting Dituding Sebagai Biang Kerok PHK Massal Industri Tekstil
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro mengatakan, angka tersebut bisa berubah, karena masih dalam mediasi dengan semua pihak.
"Ini masih outstanding kasus yang sedang kami mediasi bersama seluruh mediator hubungan industrial di dinas ketenagakerjaan dan di Kementerian Ketenagakerjaan," ujarnya dalam konferensi pers virtual yang ditulis, Selasa (8/11/2022).
Sama dengan PHK, papar Indah, kasus mogok kerja juga mengalami peningkatan pada September 2022.
Tercatat, dari Maret ke September terjadi peningkatan mogok kerja menjadi 108 kasus. Padahal, pada Maret hanya terjadi 18 kasus mogok kerja.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Vivo Akui Stok Sudah Habis, Tapi BBM Pertamina Punya Kandungan yang Tak Bisa Diterima
-
BRI Buka Akses Global untuk UMKM di Halal Indo 2025
-
Purbaya Mau Temui CEO Danantara usai 'Semprot' Pertamina Malas Bangun Kilang Minyak
-
Pemerintah Tambah Stimulus Ekonomi Kuartal IV 2025, Sasar 30 juta Keluarga Penerima Manfaat
-
Purbaya Ngotot Sidak Acak Rokok Ilegal di Jalur Hijau: Kalau Ketahuan, Awas!
-
Program Magang Nasional Dibuka 15 Oktober, Pemerintah Jamin Gaji UMP
-
Bos Danantara Akui Patriot Bond Terserap Habis, Dibeli Para Taipan?
-
Dari Meja Makan ke Aksi Nyata: Wujudkan Indonesia Bebas Boros Pangan
-
Pemerintah Andalkan Dialog Rumuskan Kebijakan Ekonomi Kerakyatan
-
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian BBM dari Pertamina, Kandungan Etanol Jadi Biang Kerok