Suara.com - Harga minyak dunia menguat pada perdagangan hari Selasa, setelah berita bahwa pasokan minyak ke Hungaria melalui pipa minyak Druzhba dihentikan sementara karena penurunan tekanan.
Mengutip CNBC, Rabu (16/11/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 72 sen menjadi USD93,86 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, melonjak USD1,05 menjadi USD86,92.
Transneft, BUMN jaringan pipa Rusia, diberitahu Ukraina tentang gangguan pipa, kantor berita RIA mengutip Transneft mengatakan pada Selasa.
Amerika Serikat mengatakan sedang menyelidiki laporan yang belum dikonfirmasi bahwa rudal Rusia menyebabkan ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah desa Polandia dekat perbatasan dengan Ukraina.
Larangan Uni Eropa untuk minyak mentah Rusia yang dikirim melalui laut, akan dimulai pada 5 Desember, berarti 1,1 juta barel per hari harus diganti, ungkap Badan Energi Internasional (IEA), Selasa.
"Ketika kita menelaah apa yang kita lihat dari IEA tentang persediaan minyak global, itu seharusnya sangat bullish," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Menambah dukungan untuk harga minyak, indeks harga produsen Amerika meningkat kurang dari ekspektasi pada Oktober, lebih banyak bukti inflasi mulai mereda, yang dapat memungkinkan Federal Reserve untuk memperlambat kenaikan suku bunga yang agresif.
Indeks Wall Street menguat setelah data tersebut, sementara Indeks Dolar AS (Indeks DXY) turun, membuat minyak berdenominasi greenback lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Data inflasi tersebut cukup positif. Saham lepas landas dari itu dan sepertinya kita didorong lebih tinggi sekarang," kata John Kilduff, partner di Again Capital LLC, New York.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok Tersengat Tingginya Angka Covid-19 di China
IEA memperkirakan prospek ekonomi yang suram akan menempatkan penggunaan minyak global pada jalurnya untuk berkontraksi hampir seperempat juta barel per hari pada kuartal keempat 2022 (year-on-year), dengan pertumbuhan permintaan melambat menjadi 1,6 juta barel per hari pada 2023 dari 2,1 juta barel per hari tahun ini.
Di China, kasus Covid meningkat lebih lanjut, termasuk di ibu kota Beijing, dan pertumbuhan output pabrik negara tersebut melambat.
Bank investasi JPMorgan memangkas perkiraan triwulanan dan setahun penuh untuk pertumbuhan ekonomi di China. Organisasi Negara Eksportir Minyak ( OPEC ) memotong proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2022 untuk kelima kalinya sejak April, mengutip meningkatnya tantangan ekonomi termasuk inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang
-
Pemulihan Bencana Sumatra Telan Rp 60 T, Purbaya Pastikan Tak Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI
-
Eksplorasi 'Ladang Hijau' Irak Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pertamina di Sektor Hulu Migas
-
BRI Peduli Hadir untuk Masyarakat Terdampak Bencana Sumatra, Salurkan Donasi di Lebih 40 Lokasi
-
Purbaya Siapkan Rp 60 T Tangani Banjir Sumatra, Diambil dari Anggaran Program-Rapat Tak Jelas