Suara.com - Kompetisi antar negara piala dunia memberi keuntungan bagi tuan rumahnya seperti Qatar. Negara timur tengah itu akan mendapatkan cuan dari sektor pariwisata, di mana suporter masing-masing negara ramai-ramai datang ke Qatar.
Namun, tampaknya keuntungan itu hanya sebentar saja. Sebab, diramal perekonomian Qatar bakal anjlok setelah piala dunia 2022.
Seperti dikutip dari Doha News, menurut laporan lembaga pemeringkat S&P Global Ratings, ekonomi Qatar akan turun, karena mengeluarkan banyak dana untuk mempersiapkan piala dunia.
"Kelebihan pasokan di sektor perhotelan dan real estat agak dapat memoderasi kinerja mereka, meskipun kami tidak memperkirakan hal ini secara material mempengaruhi kualitas aset sektor perbankan," tulis S&P dalam laporan tersebut, seperti dikutip, Selasa (29/11/2022).
Dalam laporan itu, memang Qatar akan meraup cuan dari turis yang datang, tetapi itu hanya keuntungan dalam jangka pendek. Selanjutnya, permasalahan logistik akan datang menghantui Qatar.
Kondisi itu, menurut S&P, justru akan menguntungkan negara-negara tetangga.
"Kami berharap Dubai (Uni Emirat Arab/UEA) menjadi penerima manfaat utama di luar Qatar, mengingat kedekatan geografisnya dan penawaran pariwisata yang sudah mapan, koneksi maskapai penerbangan, dan visa turis masuk ganda untuk pemegang tiket Piala Dunia," katanya, menurut laporan.
Salah satunya, UEA yang mendapatkan cuan dari penerbangan harian atau akomodasi selama Piala Dunia 2022.
Piala Dunia di Timur Tengah dipandang sebagai cara untuk lebih meningkatkan pariwisata regional, karena sekitar 1,5 juta suporter diperkirakan akan mengunjungi negara tuan rumah.
Baca Juga: Cara Nonton Piala Dunia di HP Secara Gratis, Ini Platform yang Dibutuhkan
Satu juta pendukung Piala Dunia juga diperkirakan akan mengunjungi Dubai, menurut Dewan Olahraga Dubai.
Karena turnamen tersebut, penggemar akan membanjiri UEA, khususnya Dubai, pasalnya UEA hanya berjarak kurang dari dua jam perjalanan dengan pesawat.
Sebelumnya, Piala dunia Qatar 2022 nampaknya jadi yang termahal sepanjang masa. Pasalnya, tidak sedikit dana yang keluar dalam mempersiapkan kompetisi empat tahun sekali ini.
Seperti dilansir dari Sportingnews, negara timur tengah itu diperkirakan mengeluarkan dana USD229 miliar atau setara Rp3.598,96 triliun (kurs Rp15.716). Dana ini untuk mempercantik stadion, transportasi, hingga akomodasi.
Dengan dana sebesar itu, menjadikan Piala Dunia Qatar menjadi yang termahal sepanjang sejarah. Sebelumnya dilaporkan, tuan rumah piala dunia hanya mengeluarkan rata-rata hanya miliar dolar AS untuk persiapan penyelenggaraan.
Misalnya, Afrika Selatan dilaporkan menghabiskan USD3,6 miliar pada Piala Dunia 2010, Jerman mengeluarkan USD4,3 miliar pada tahun 2006), dan Jepang dan Korea Selatan mengucurkan dana USD7 miliar pada tahun 2002.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
Terkini
-
Ikuti Jejak Rupiah, IHSG Meloyo Hari ini Balik ke Level 8.600
-
Harap Bersabar, Pemerintah Umumkan UMP 2026 Paling Lambat 24 Desember
-
Purbaya Akui Ada Kementerian Lelet Serap Anggaran, Dana Dikembalikan Tembus Rp 4,5 T
-
Energi Terbarukan Mulai Masuk Sektor Tambang dan Perkebunan
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Rupiah Justru Melempem ke Level Rp 16.667 Setelah BI Tahan Suku Bunga
-
Harga Minyak Mentah Indonesia Turun Jadi USD 62,63 di November, BBM Gimana?
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Finex Menandai Ulang Tahunnya yang ke-13 dengan Gala Dinner
-
KB Bank - PT KAI Medika Indonesia Hadirkan Fasilitas Pembiayaan bagi Brawijaya Hospital Tangerang