Suara.com - Kabar badai pada 28 Desember 2022 yang melanda di seluruh Indonesia menggemparkan semua pihak. Sampai-sampai banyak perusahaan yang memberlakukan kerja di rumah atau Work From Home (WFH).
Sejumlah karyawan ada yang merasa senang ada yang juga bersikap biasa saja atas pemberlakuan WFH karena kabar badai ini.
Salah satu karyawan swasta, Ihsan merasa senang dengan adanya WFH ini. Pasalnya, kondisi WFH ini kembali dirasakannya, setelah hampir setahun terus bekerja di kantor.
"Senang dong, pertama kali lagi nih WFH setelah udah di kantor terus tahun ini," ujar Ihsan saat diminta tanggapan oleh Suara.com, Rabu (28/12/2022).
Namun menurut dia, situasi kerja di rumah dan di kantor tetap sama. Karena, beban pekerjaan tetap terus berdatangan, meski tengah WFH.
"Tapi kalau milih mending WFH sih, tapi beban kerjanya sama aja antara WFH sama dan kantor," ucap dia.
Karyawan lainnya, Anggar yang bekerja di sektor komunikasi menyebut ada plus minus dalam pemberlakukan WFH. Untungnya, jelas dia, kerja di rumah lebih hemat ongkos transportasi hingga makan.
"Namun karena pekerjaan saya butuh koordinasi yang ketat, tidak bertatap muka menjadi satu tantangan, komunikasi virtual seringkali terbatas," imbuh Anggar.
Badai Hujan Besar di Akhir Tahun
Baca Juga: Netizen Kena Prank soal Kabar Adanya Badai di 28 Desember
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hampir di seluruh daerah di Indonesia akan terjadi badai dengan curah hujan cukup tinggi.
BMKG mengimbau, masyarakat agar lebih waspada pada tanggal 27-28 Desember 2022 karena berdasarkan analisis cuaca terkini, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dwikorita Karnawati mengatakan, dalam sepekan ke depan beberapa wilayah akan terdampak dinamika atmosfer yang dapat memicu peningkatan curah hujan.
"Peningkatan curah hujan itu karena adanya fenomena Monsun Asia, Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia, Bibit siklon tropis 95W tumbuh di Samudra Pasifik sebelah Utara Papua Barat dan Aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO)," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Utang Krakatau Steel Susut Lebih Cepat, Setelah Restrukturisasi Disetujui
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
IEU-CEPA Disepakati, Uni Eropa Lirik Industri F&B hingga Energi Terbarukan Indonesia
-
Strategi Holding BUMN Danareksa Perluas Akses Pasar UMKM
-
Harga Perak Picu Minat Pasar, Saatnya Logam Mulia Jadi Aset Investasi Terfavorit?
-
Merasa Dibatasi Soal Kuota Impor BBM, SPBU Swasta Ngeluh ke Kementerian Investasi dan Hilirisasi
-
Sosok Guinandra Jatikusumo: Investor Mentereng, Suami Putri Tanjung yang Dikabarkan Cerai
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Kapitalisasi Pasar Modal Indonesia Capai Rp 15.000 Triliun
-
Investasi DME Mandek? BKPM Akui Belum Ada Investor Serius Garap Hilirisasi Batu Bara