Suara.com - Sejak tahun 2021 lalu, kegiatan penambangan batu yang dilakukan masyarakat di sekitar objek wisata Sukageuri, Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat telah ditutup dengan pertimbangan keselamatan.
Oleh karena itu, PT Antam Tbk (Antam) Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pemerintah Desa Cisantana bekerjasama memulihkan kerusakan lingkungan bekas penambangan batu tersebut dengan mengembalikan fungsi lingkungan menjadi hijau dan memberikan manfaat ekologi serta ekonomi kepada masyarakatnya.
Pada kesempatan tersebut dilakukan penanaman 1.200 bibit pohon sebagai upaya konservasi keanekaragaman hayati di lokasi ekowisata yang terdiri dari beberapa jenis pohon seperti Kemiri, Picung, Salam, Ketapang, dan Karet Kebo.
Selain itu, Antam juga memberikan bantuan berupa paving block hasil daur ulang limbah tailing untuk digunakan di sekitar lokasi wisata. Kendati daerah tersebut tidak berada di lokasi yang dekat dengan wilayah operasional Antam di Kabupaten Bogor, namun manajemen Antam tetap hadir pada acara penandatanganan prasasti yang dilaksanakan pada Senin (26/12/2002) sekaligus penanaman 1.200 bibit pohon sebagai upaya mendukung pelestarian lingkungan.
“Aspek kelestarian lingkungan merupakan prioritas Antam dalam melaksanakan program-program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berkelanjutan,” ungkap General Manager Antam UBP Emas, Muhidin.
“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut peduli dalam mendukung program pemulihan lahan di wilayah eks tambang batuan Blok Sukageuri Desa Cisantana,” ujar Ano Suratno, Kepala Desa Cisantana.
Kontribusi Antam dalam menjalankan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan di sekitar wilayah Jawa Barat telah dilakukan sejak tahun 2015 melalui inovasi sosial Ekoriparian dan Ekowisata Ciguha, Ekoriparian Teluk Jambe, Citarum pada tahun 2019 dan yang terbaru pada tahun 2022 ini adalah program pemberdayaan masyarakat berbasis pelestarian lingkungan di Cisangku, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
Berita Terkait
-
PLN Raih 15 Penghargaan Proper Emas dan CEO Green Leadership Utama
-
887 Perusahaan Dapatkan Kategori Merah Terkait Lingkungan
-
Terbukti Korupsi Proyek TPAS, Mantan Kadis Lingkungan Hidup Metro Dihukum 1 Tahun Penjara
-
Antam Akan Rilis Emas Edisi Imlek 2023, Berikut Bocoran Desainnya!
-
Ribuan Alumni UMK Academy Didorong Hasilkan Produk Ramah Lingkungan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur