Suara.com - Tidak ada yang keliru jika mengatakan 2023 adalah tahun penuh tantangan, terutama bagi para pelaku bisnis nasional. Hal ini terjadi karena ada 3 change drivers yang berpotensi mengganggu perputaran roda ekonomi. Pertama, krisis global. Kedua, gonjang-ganjing tahun politik. Dan ketiga, disrupsi pasca-pandemi.
Dalam hal krisis global, perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022, telah menimbulkan ancaman resesi di banyak negara. Adapun di lingkup nasional, tahun politik juga menghadirkan tantangan berat karena mendatangkan potensi ketidakpastian yang tinggi.
Seiring dengan dua change drivers tersebut, disrupsi pasca-pandemi malah benar-benar tak bisa diabaikan. Pasalnya, tiga tahun pandemi berjalan (2020-2022), sungguh telah membuat guncangan besar.
Paling nyata adalah terjadinya pembilasan atau seleksi di banyak industri. Banyak pemain yang tak memiliki fondasi serta model bisnis yang sehat, telah bertumbangan digulung pandemi. Alhasil tak berlebihan jika Presiden Jokowi pun bahkan menyebut tahun 2023 bisa berpotensi menjadi Tahun Gelap bagi industri global.
Dalam rangka memberi panduan bagi para industry leaders di Indonesia tentang apa strategi yang tepat untuk menghadapi tahun penuh tantangan ini, lembaga konsultan Inventure dan biro riset Alvara kembali hadir menggelar Indonesia Industry Outlook (IIO) 2023.
Dalam IIO Conference yang berlangsung secara hybrid, hadir 16 pembicara terkemuka dari sejumlah industri di Tanah Air yang tampak paling bergolak dan terdampak perubahan-perubahan yang signifikan. Mereka akan memaparkan dua hal utama: tantangan yang dihadapi dan langkah-langkah strategis untuk dieksekusi.
Kemudian, pada acara IIO Awarding, akan diberikan penghargaan kepada 32 Top Indonesia Industry Leaders.
"Mereka adalah para pelaku di berbagai industri yang dinilai telah sukses beradaptasi dan terus tumbuh di tengah tantangan serta berbagai disrupsi yang terjadi. Kami melakukan seleksi dan kurasi yang ketat untuk memilihnya," ujar Yuswohady, Founding Chairman Indonesia Industry Outlook di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Melengkapi conference dan awarding, disajikan juga report Indonesia Industry Outlook 2023 yang menampilkan hasil riset terbaru mengenai prospek 20 industri paling hot di tahun 2023, di antaranya banking & finance, hotel, otomotif, properti, dan food & beverage.
Menurut Yuswohadi, ada banyak insight yang diperoleh dari riset IIO 2023.
Baca Juga: MUFG dan Danamon Bantu Pertumbuhan Startup Lewat Proyek Garuda Fund
"Selain pembilasan di industri, tiga tahun pandemi juga menimbulkan apa yang kami sebut sebagai ‘kerusakan’ di banyak industri," jelas dia.
Salah satu dampak yang terlihat menonjol adalah di industri startup. Tak terkecuali di Indonesia, para pelaku startup menghadapi ancaman meletusnya gelembung. Di sisi hulu, era bakar uang telah selesai.
Investor, terutama investor global, kini semakin banyak perhitungan, terlebih di tengah situasi global yang terancam resesi. Mereka menekan startup untuk segera cetak profit.
Sementara di sisi hilir, konsumen yang price sensitive cenderung meninggalkan layanan yang digunakannya karena berkurangnya aneka diskon yang dilakukan startup demi menjaga efisiensinya.
"Awas, hati-hati! Kita mesti mewaspadai sinyal meletusnya digital bubble dari sektor startup sepertinya banyaknya PHK. Ini akan merembet serta berdampak ke sektor-sektor lain yang terkait langsung ataupun tidak karena biasanya pelaku startup memiliki ekosistem yang luas," kata Yuswohady.
Temuan IIO 2023, lanjut Yuswohady, mengonfirmasi hal ini. Salah satunya adalah kalangan konsumen yang kritis akan makin meninggalkan atau menghapus penggunaan aplikasi digital, yang mereka anggap tidak efisien serta kompetitif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Laba Inti PWON Lampaui Ekspektasi Konsensus di Kuartal 3 2025
-
Menkeu Purbaya Tolak Skema Burden Sharing BI-Kemenkeu, Singgung Independensi
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China