Suara.com - Federasi Sepak Bola Internasional, FIFA resmi mencopot status Indonesia sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 Mei 2023 mendatang. Setelah Piala Dunia U-20 gagal, Indonesia juga mesti bersiap menghadapi kerugian finansial dan kemungkinan sanksi pengucilan dari gelaran olahraga di seluruh dunia.
Potensi Kerugian Finansial
Sebelum Piala Dunia U-20 digelar, pemerintah telah merencanakan penggelontoran anggaran yang tidak sedikit. Menurut keterangan Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, pada rapat dengan Komisi X DPR di pertengahan tahun 2022 lalu, anggaran yang diperlukan untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 mencapai Rp500.000.000.
Anggaran tersebut memang cukup besar mengingat Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di enam kota yakni Jakarta, Bandung, Solo, Palembang, Bali, dan Surabaya.
Anggaran tersebut belum termasuk budget yang disediakan untuk merenovasi stadion. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan proyek renovasi stadion yang digunakan untuk Piala Dunia U-20 sedikitnya akan membutuhkan anggaran sekitar Rp400.000.000.000.
Anggaran ini akan digunakan untuk melakukan renovasi stadion agar memenuhi standar yang telah ditetapkan FIFA, dan sesuai regulasi yang berlaku. Dana tersebut masuk dalam kontrak tahun jamak, sehingga pengalokasiannya akan dibagi ke dalam beberapa termin.
Saat anggaran-anggaran tersebut mulai dikucurkan, FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Penyebabnya, Indonesia dinilai mencampuradukkan sepak bola dan politik dengan menolak kedatangan tim nasional sepak bola Israel.
Tidak hanya anggaran di atas, Indonesia diperkirakan juga rugi dari berbagai sektor gara-gara Piala Dunia U-20 dibatalkan, berikut diantaranya.
1. Rugi ratusan miliar dari persiapan infrastruktur
Baca Juga: Jejak Perjuangan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang Berakhir Sia-sia
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan, kerugian pertama yang dialami oleh Indonesia pastinya dari sisi penyelenggaran. Pasalnya, pemerintah telah mengeluarkan dana yang besar untuk persiapan infrastruktur dalam menyambut gelaran Piala Dunia U-20 2023.
2. Potensi keuntungan dari penonton hilang
Selain itu, keuntungan Indonesia dalam menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 juga sudah pupus. Potensi keuntungan triliun rupiah ini bisa didapat dari penonton dan sebagainya.
3. Kerugian UMKM dan industri perhotelan
Seperti gelaran-gelaran sebelumnya, Piala Dunia U-20 juga akan berdampak pada industri rumahan, tukang sablon kaus atau industri jersey olahraga misalnya.
Ketika gelaran Piala Dunia U-20 ini batal digelar di Indonesia, maka pelaku industri kecil yang sedianya berpotensi memetik keuntungan harus menelan kekecewaan. Belum lagi industri perhotelan yang akan laku jika banyak penonton datang dari luar kota atau bahkan luar negeri untuk menyaksikan gelaran piala dunia ini.
Berita Terkait
-
Berurai Air Mata, Asisten Shin Tae-yong Bahas Nasib Pemain usai Piala Dunia U-20 Batal di Indonesia
-
Skuad Shin Tae-yong Ramai-ramai "Terima Kasih" ke Ganjar Pranowo: Sudah Hancurkan Mimpi Kami
-
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20, Akun Instagram Ganjar Pranowo Jadi Buruan Warganet
-
5 Poin FIFA Saat Coret Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023
-
Jejak Perjuangan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 yang Berakhir Sia-sia
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham