Suara.com - Pemerintah Jepang berencana untuk melepaskan limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, radioaktif ke Samudera Pasifik. Ternyata, rencana itu telah direstui Badan Energi Atom PBB (IAEA) setelah ditinjau selama dua tahun.
Surat kabar Nikkei melaporkan pada hari Rabu (5/6/2023), pejabat Jepang akan segera menjelaskan rencana tersebut kepada masyarakat setempat dan negara-negara sekitar lokasi pembuangan limbah.
Kendati demikian, rencana tersebut masih menuai perlawanan sengit dari beberapa pihak. Pasalnya, ada kekhawatiran tentang dampak buangan air radioaktif Jepang ke Samudera Pasifik tersebut.
Dampak Buangan Air Radioaktif Jepang ke Samudera Pasifik
Rencana Jepang untuk membuang limbah nuklir ke Samudra Pasifik menuai penolakan dari berbagai pihak. Pemerintah Indonesia juga diminta aktif untuk menggagalkan rencana Negeri Sakura, sebab limbah nuklir mengandung zat-zat berbahaya dan dapat mengancam ekosistem laut serta kesehatan manusia.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Prof Rokhmin Dahuri juga menyampaikan penolakannya. Rokhmin mengatakan bahwa Pemerintah Jepang seharusnya mencari alternatif yang lebih aman dalam mengelola limbah nuklir.
Selain itu, Rokhmin juga menyoroti spekulasi yang mengaitkan rencana Jepang membuang limbah nuklir ke laut dengan sumbangan senilai 1 juta euro kepada Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Diketahui sebelumnya, Pemerintah Jepang memang telah memberikan dana lebih dari 1 juta euro kepada IAEA dan Pemerintah Jepang telah menerima draft laporan penilaian akhir dari kelompok investigasi pembuangan air Fukushima IAEA.
Jepang juga telah menyerahkan usulan amandemen substansial, dan mencoba memfasilitasi proses pembuangan air limbah nuklir dengan merevisi kesimpulan akhir dari laporan tersebut.
Baca Juga: Tak Cuma Pemain, Kini Pelatih Sepak Bola Indonesia Makin Mudah Gabung J-League
Jumlah limbah yang akan dibuang mencapai 1.000 tangki raksasa di sekitar lokasi PLTN Fukushima. Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan bahwa hasil peninjauan keamanan selama dua tahun terakhir menyimpulkan bahwa rencana Jepang tersebut konsisten dengan standar keamanan internasional.
Grossi diperkirakan akan memantau langsung situs PLTN Fukushima bersama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Lebih dari 1,3 juta ton air atau setara dengan volume 500 kolam renang standar olimpiade telah dibangun di pabrik tersebut.
Tetapi tsunami Maret 2011 telah menghancurkan PLTN tersebut yang memicu bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chornobyl.
Sebagian besar air berasal dari pendinginan tiga reaktor yang rusak dan sistem pemompaan serta filtrasi ekstensif yang dikenal sebagai sistem pemrosesan cairan canggih (ALPS) mengekstraksi air yang terkontaminasi radioaktif.
Rencana pelepasan air itu pertama kali diumumkan pada April 2021 lalu, dan menghadapi perlawanan sengit dari negara-negara tetangga Jepang dan negara kepulauan Pasifik.
Termasuk juga komunitas nelayan dan pertanian di dalam dan sekitar Fukushima, yang mengkhawatirkan gangguan terhadap mata pencaharian mereka.
Berita Terkait
-
Biodata dan Profil Zahra Muzdalifah, Pemain Timnas Indonesia Putri yang Dikontrak Klub Jepang Cerezo Osaka
-
Elkan Baggott Gabung FC Tokyo? Potensi Hadapi Pratama Arhan di Piala Kaisar
-
Link Animasu Mod Apk Unlock All Versi 41.0 Download VIP Update Terbaru 2023, Pakai Versi Asli Aja Gratis!
-
Profil Zahra Muzdalifah, Pemain Timnas Indonesia Putri yang Susul Pratama Arhan ke J League
-
Tak Cuma Pemain, Kini Pelatih Sepak Bola Indonesia Makin Mudah Gabung J-League
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Soal Isu Merger dengan GOTO, Presiden Grab: Ngapain? Pertumbuhan Kami Lagi Bagus di Indonesia!
-
Menkeu Purbaya Mau Cacah Baju Thrifting, UMKM Mau Tampung?
-
100 Rumah Tangga Fakfak Dapat Listrik Gratis lewat Program BPBL
-
Muncul Penipuan Pembiayaan Mekaar Digital, PNM Imbau Masyarakat Lebih Waspada
-
Emiten Kelapa Sawit MKTR Raup Laba Bersih Rp 36,78 Miliar di Kuartal III-2025
-
BI: Utang Luar Negeri Indonesia Turun Tembus Rp 7.092 Triliun
-
Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Rp632 Triliun pada 34,5 Juta Debitur
-
Dorong Pemanfaatan Teknologi AI Inklusif, Telkom dan UGM Jalin Kerja Sama Strategis
-
OCA AI Assistant Tingkatkan Interaksi Pelaku Usaha dengan Pelanggan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!