Suara.com - Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menempati urutan pertama sebagai PDB tertinggi di Asia Tenggara. Penyebab PDB Indonesia jadi yang terbesar di ASEAN di antaranya adalah lonjakan permintaan komoditas ekspor yang berhasil menutupi turunnya permintaan produk dalam negeri. Namun demikian, permintaan konsumsi rumah tangga tetap stabil.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari International Money Fund (IMF) Indonesia berhasil mengumpulkan PDB USD 1,32 triliun pada 2022. PDB ini naik 5,3 persen dari tahun sebelumnya.
Jumlah ini jauh berada di atas Thailand yang hanya menempati posisi kedua dengan PDB USD 536, 16 miliar. Secara berturut-turut nilai PDB di Asia Tenggara ditempati Singapura (USD 466,79 miliar), Malaysia (USD 407,92 miliar), Vietnam (USD 406,45 miliar), Filipina (USD 404,26 miliar), Myanmar (USD 56,76 miliar), Kamboja (USD 28,54 miliar), Brunei Darussalam (USD 16,64 miliar), dan terakhir Laos (USD 15,53 miliar).
Ekonomi Digital di Indonesia
Lebih lanjut IMF menyebut pertumbuhan ekonomi di Indonesia turut ditopang oleh sektor digital. Hal ini senada dengan proyeksi sejumlah pakar. Indonesia berpeluang besar untuk merajai pertumbuhan ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Hal ini seiring banjirnya investasi usaha rintisan teknologi sekaligus pasar terbesar sehingga wilayah ini secara langsung memainkan peran signifikan bagi perekonomian dunia.
Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady mengatakan Indonesia menguasai nyaris separuh populasi Asia Tenggara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil.
Lebih jauh, hingga Maret 2023, Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang masuk dalam 10 besar negara dengan usaha rintisan terbanyak. Total startup Indonesia, sebagaimana dilaporkan Startup Ranking, mencapai 2.502 perusahaan.
John menilai dengan posisi faktual tersebut, Indonesia bisa memimpin Asia Tenggara memaksimalkan potensi ekonomi di era digital seperti sekarang. Pertumbuhan usaha rintisan di Indonesia pun masih cukup prospektif.
“Dalam sedekade ke depan, Indonesia masih menikmati bonus demografi dengan pertumbuhan kelas menengah yang solid dan pasar pengguna generasi milenial maupun generasi Z yang adaptif terhadap teknologi,” kata John, Minggu (4/6/2023).
Baca Juga: Rivan A. Purwantono Masuk Jajaran Dua Terbaik Ajang ASEAN Risk Awards 2023
Faktor lain yang menjadikan Indonesia sebagai motor, menurutnya, adalah pembangunan infrastruktur fisik maupun penetrasi internet secara luas dan merata.
“Hal inipun sangat disadari Bapak Presiden Jokowi, yang menghendaki Indonesia sebagai pemain utama ekonomi digital di Asia Tengara,” imbuhnya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Trade Expo Indonesia ke-38, Mendag Targetkan Transaksi 11 Miliar Dolar AS
-
Perbandingan Para Pemain Asean di Liga Korea, Siapa yang Paling Ngenes?
-
Jarak Hanya 30 Menit Dari Pusat Kota Semarang, IDENTIX Cofee Shop Tawarkan Suasana Tenang, Sejuk dan Nyaman
-
Setelah Nikel, Menko Luhut Usul ke Jokowi Stop Ekspor Gas
-
Rivan A. Purwantono Masuk Jajaran Dua Terbaik Ajang ASEAN Risk Awards 2023
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Mengurus Sertifikat Tanah Hilang atau Rusak: Syarat, Proses, dan Biaya
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Banjir Sumatra, Percepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
BGN Operasikan 276 SPPG sebagai Dapur Darurat Layani Pengungsi di Sumatera
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo
-
Menko Zulhas: Ahli Gizi di MBG Wajib Ada!
-
OVO Tutup 2025 dengan Pertumbuhan Positif, Perluas Akses Inklusi Keuangan bagi Pengguna dan UMKM
-
Pertumbuhan Ekonomi 2025 Diramal Meleset dari Target APBN
-
Admedika Bangun Sistem Bridging Real-Time: Percepat Proses Layanan dan Klaim di Bethsaida Hospital