Suara.com - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA Jahja Setiaatmadja buka suara terkait permasalahan yang mendera perseroan terkait penipuan. Mulai dari penipuan informasi transfer Rp 0 hingga informasi BCA Mobile yang mendapatkan virus.
Menurut Jahja, aksi penipuan ini merupakan dibuat sengaja untuk menakut-nakuti nasabah. Namun, kekinian, Jahja belum menerima aduan keluhan dari nasabah terkait penipuan tersebut.
"Dua hari ini memang betul ada 'berita-berita hoaks' yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kami juga tidak tahu motivasinya apa. Tetapi kalau kita seperti yang disuruh klik delete di mobile banking itu dari nasabah sampai saat ini gak ada yang mengatakan 'Oh, saya dapat mobile banking ini begini nih'," ujarnya, dalam konferensi pers yang dikutip, Selasa (25/7/2023).
Namun demikian, Jahja memastikan, keamanan BCA Mobile sudah canggih dengan kehadiran fitur face biometric. Fitur tersebut akan terus tersedia, meski nasabah mengganti smartphone hingga mengundung ulang aplikasi
"Saya pikir ini adalah suatu kreasi, kreasi di sosmed yang mengada-ada, menakut-nakuti nasabah, membuat mereka gamang. Jadi, sebenarnya case-nya belum ada aduan seperti ini yang betul-betul muncul di mobile banking nasabah," kata Jahja.
Penipuan virus pada BCA Mobile
Modus penipuan mengatasnamakan BCA kembali marak terjadi. Setelah, informasi transfer Rp 0, kekinian penipu mengincar data-data masyarakat lewat mobile banking BCA.
Modusnya, penipu akan menampilkan informasi bahwa mobile banking BCA Anda terkena virus. Anda akan diminta untuk meng-klik untuk menghapus virus tersebut. Kemudian, para penipu mengambil data-data pribadi dan menguras saldo di rekening.
"Teman-teman dan saudara-saudara, jika M-Banking kamu muncul seperti ini, jangan sekali" di klik untuk hapus virus, karena saldo kamu akan terkuras. Biarkan sehari atau 2 hari kemudian tampilan virus nya akan hilang dengan sendirinya. Dan anda M-Banking akan bisa dibuka kembali," tulis informasi yang beredar di group pesan singkat WhatsApp yang dikutip, Senin (24/7/2023).
Baca Juga: Hacker Akui Jual Data Nasabah Kartu Kredit, Begini Penjelasan BCA
Menanggapi hal tersebut, PT Bank Centra Asia Tbk atau BCA meminta nasabah untuk berhati-hati terkait tampilan pop up peringatan virus di aplikasi BCA mobile.
"Kami menghimbau agar nasabah Tidak melakukan klik apa-apa yang muncul di pesan tersebut," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility, Hera F Haryn.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi