Suara.com - PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) emiten jasa kemaritiman terintegrasi menggandeng PT Padoma Global Energi terkait pengelolaan energi. Kerja sama ini untuk penyedia dan infastruktur gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) di Papua.
Kedua perusahaan bersepakat untuk menjalankan kerjasama di bidang pelayanan dan jasa transportasi dan distribusi energi sekaligus secara bersama-sama memasarkan dan mengelola LNG yang berasal dari Papua Barat.
Direktur Utama HITS, Tonny Aulia Achmad mengatakan, kerja sama ini juga untuk mendukung Pemerintah Papua Barat dalam penyediaan infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik di Jayapura melalui kerjasama dengan BUMD di Papua Barat yaitu PT Padoma,
"Prinsipnya kami saling membantu dan saling mendukung untuk mengoptimalkan potensi bisnis dan sumber daya yang dimiliki untuk sama-sama berkembang," ujarnya yang dikutip, Jumat (28/7/2023).
Dengan kolaborasi bisnis ini, Tonny optimistis akan berdampak positif kepada perusahaan secara grup. Kerja sama ini semakin memperkuat segmen bisnis perusahaan dan memperkokoh perseroan sebagai menjadi pemain utama layanan transportasi LNG dengan sistem pengamanan yang terbaik di Tanah Air.
"Kami membuktikan bahwa pengalaman lebih dari 30 tahun Grup Humpuss Intermoda dalam mendistribusikan LNG meyakinkan Padoma untuk menjadikan kami sebagai mitra dalam layanan angkutan muatan gas alam cair ke sejumlah wilayah," tegas Tonny.
Dari sisi dampak kerjasama tersebut, dia mengakui akan mendorong kinerja positif perusahaan. Apalagi besarnya kapasitas angkut LNG dan peluang pemasaran dari produksi gas alam cair di wilayah Papua Barat tersebut yang mencapai 800,000 Metric Ton/year (MTPA).
Dalam merealisasikan rencana ini, sebagai induk Perusahaan, HITS mengimplementasikan kerjasama tersebut melalui entitas afiliasinya PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI) yang mendukung anak usaha yang khusus bergerak di industri jasa layanan transportasi LNG, PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Apalagi dengan pengalaman GTSI yang telah lebih dari tiga dekade dalam mendistribusikan LNG ke sejumlah pembangkit listrik di Indonesia, seperti di Jakarta, Jawa Barat, Bali, Arun, dan Kalimantan. Bahkan GTSI kini diketahui telah mendistribusikan gas alam cair sebagai sumber energi yang menopang 66,67% kebutuhan listrik di Indonesia.
Selain pasar domestik, GTSI juga berpengalaman mengangkut muatan LNG ke sejumlah negara, seperti Taiwan, Jepang, dan Korea Selatan dengan sejumlah mitra internasional yang juga menjadi pemain utama transportasi LNG, Mitsui O.S.K. Lines, Ltd.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya
-
Cara Over Kredit Cicilan Rumah Bank BTN, Apa Saja Ketentuannya?
-
Kolaborasi dengan Pertamina, Pengamat: Solusi Negara Kendalikan Kuota BBM
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora