Suara.com - Pembuakaan G20 Trade and Investment Ministerial Meeting (TIMM) yang digelar di Rambagh Palace, Jaipur, India, dilakukan Kamis (24/8). Menteri Perdagangan India Piyush Goyal yang memimpin sidang duduk berdampingan dengan Mendag Republik Indonesia, Zulkifli Hasan.
Pada event penting negara-negara berkekuatan ekonomi terbesar dunia itu, yang tergabung dalam G20, Zulhas menyampaikan pidato intervensi yang penting.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu mengingatkan negara-negara G20 untuk menciptakan Sistem Perdagangan Multilateral yang adil dan berkelanjutan.
Dalam pidatonya ia menyebut bahwa G20 mewakili lebih dari 75% perdagangan dunia. Namun yang terjadi adalah fenomena fragmentasi ekonomi yang semakin memberikan tekanan atas Sistem Perdagangan Multilateral.
“Peta dagang dunia kini justru dibentuk oleh kubu-kubu pertemanan atau blok ekonomi, dengan cara menyepakati aturan dan kebijakan perdagangan dengan komitmen yang lebih kuat, atau di luar dari kerangka WTO.” Ungkap Zulhas.
“Akibatnya terjadi fragmentasi perdagangan, fragmentasi ekonomi yang berjalan sendiri. Hal ini justru menghambat respons global dalam menghadapi berbagai tantangan.” Lanjutnya.
Lebih jauh Mendag Zulhas menegaskan bahwa kolaborasi merupakan kunci mencapai ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Forum G20 harus menjadi bagian dari solusi global untuk memperkuat Sistem Perdagangan multilateral, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan dan kesejahteraan masyrakat.
Pidato Mendag Zulhas di depan para menteri G20 disambut antusias dan tepuk tangan. Hal ini menegaskan posisi Indonesia di mata negara-negara besar dunia.
“Menteri Perdagangan G20 harus memastikan pertemuan ini dapat menghasilkan outcome dokumen yang bermanfaat dan konstruktif, dalam upaya mencapai hasil yang optimal pada Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-13 mendatang.” kata Zulhas.
Baca Juga: Tiba di Mumbai Lebih Awal untuk Hadiri G20, Mendag Zulhas Bawa Misi Khusus
G20 TIMM dibuka dengan pelaksanaan sesi pertama tentang “Growth and Prosperity”. Mendag Zulhas dan rombongan diagendakan berada di Jaipur hingga Jumat (25/8).
Selain melakukan pertemuan multilateral dengan negara-negara G20, Zulhas juga diagendakan bertemu dengan komunitas bisnis negara-negara dengan perekonomian kuat atau Business 20 (B20).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
Terkini
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini