Suara.com - Perusahaan BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mengoperasikan fasilitas pemusnah Bahan Perusak Ozon (BPO) di Narogong, Jawa Barat. Fasilitas ini diklaim menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Lapisan ozon memiliki peranan penting melindungi bumi dari bahaya radiasi ultraviolet (UV) matahari, terutama UV-B. Lubang ozon di Benua Antartika yang ditemukan pertama kali pada awal 1980-an, telah meningkatkan atensi publik sedunia dan mendorong aksi global untuk melakukan pemulihan.
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, fasilitas pemusnah BPO yang juga pertama di Asia Tenggara tersebut merupakan wujud kontribusi pihanya dalam upaya pelestarian ozon dan menjaga keberlanjutan kehidupan di bumi.
"Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan. Di mana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas, dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat celsius secara stabil," ujar Vita melalui keterangannya dikutip Senin (18/9/2023).
Fasilitas pemusnahan BPO milik SIG, telah memiliki izin pengolahan BPO berdasarkan keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor S.88/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2020.
Terhitung sejak 2007 hingga semester I 2023, Nathabumi telah memusnahkan sebanyak 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan gas rumah kaca ke atmosfer setara 220.914 ton karbondioksida equivalent. Jenis BPO yang dimusnahkan di antaranya, senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es, juga SF6 yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.
BPO tersebut berasal dari berbagai macam industri. Mulai dari industri makanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dan gas. Selain fasilitas pemusnah BPO, Nathabumi juga menyediakan layanan pengelolaan limbah industri B3 maupun Non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisa dan laboratorium limbah, hingga pengelolaan limbah pengeboran.
Sistem pengelolaan limbah dan sampah dilakukan dengan pendekatan bertanggung jawab dan ramah lingkungan melalui metode co-processing, yang memanfaatkan suhu tinggi dalam tanur semen untuk memusnahkan limbah dan sampah tanpa menyisakan residu.
Hingga kini, Nathabumi telah membantu lebih dari 600 perusahaan di Indonesia, dalam pengelolaan limbah dan sampah yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi kelestarian alam, tetapi juga manfaat ekonomi.
Baca Juga: Srikandi BUMN Goes To Campus: Kenalkan Peran BUMN Dalam Pencapaian Sustainability Goals
"Perkembangan industri menuntut pengelolaan limbah dan sampah dengan cara terbaik, untuk menjaga alam tetap lestari. SIG berkomitmen memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs),” tutur Vita.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Modus Penipuan Digital Makin Canggih, Ini Strategi Baru Bank Indonesia Melawan Scammer!
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak