Suara.com - Perang yang terjadi belakangan ini di sejumlah negara justru memberikan cuan untuk industri pertahanan. Beberapa saham perusahan industri pertahanan ikut meroket, setelah perang terus memanas.
Direktur Utama Holding BUMN Pertahanan atau Defend ID, Bobby Rasyidin menjelaskan, naiknya harga saham itu terjadi ketika pecahnya perang Rusia-Ukraina beberapa tahun lalu.
"Ketika Rusia melakukan invasi ke Ukraina itu hampir semua saham industri pertahanan itu terbang," ujar Bobby dalam konferensi pers di Jakarta, yang dikutip Rabu (11/10/2023).
Selain itu, ketika konflik terus memanas, justru permiyaan alat sistem persenjataan (alutsista) juga mengalami kenaikan. Bahkan, para industri juga akhirnya tidak bisa memenuhi permintaan yang memingkat atau backlog.
"Contohnya roket martin yang tadinya backlog buat pesawat dua tahun, sekarang tujuh sampai delapan tahun, jadi order hari ini delapan tahun baru pesawatnya ada," jelas dia.
Meski momen cari cuan, Bobby menegaskan Indonesia, Defend ID tidak mau mengambil untung di balik konflik tengah memanas, walaupun pasar ekspor tetap fokus utama perusahaan.
Dia menjelaskan, sistem persenjataan yang dibuat oleh Defend ID dan anggota holding bukan bertujuan untuk membunuh manusia.
Untuk diketahui, anak usaha Defend ID diantaranya PT Dirgantara Indonesia (Persero) atau PTDI, PT PAL Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dahana (Persero). Sementara, induk usaha dipegang oleh PT Len Industri (Persero).
"Senjata kita tidak digunakan untuk bunuh manusia, itu yang paling penting, itu positifnya. Alhamdulillah dari buah-buahnya konflik-konflik ini, gak ada yang mampir di industri pertahanan kita, jadi ekspor kita tidak terpengaruh sama sekali," pungkas dia.
Baca Juga: Perang Israel vs Palestina Memanas, BUMN Ikut Suplai Senjata?
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar