Suara.com - Peluang investasi properti di Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur semakin terbuka lebar seiring dengan pertumbuhan populasi.
Menurut peneliti dan analis properti Torushon Simanungkalit, diperkirakan jumlah penduduk IKN akan mencapai 2 juta jiwa pada tahun 2045. Angka ini menjadi prospek dan peluang bagi industri properti secara keseluruhan, terutama di sektor perumahan.
Secara bersamaan, kebutuhan akan rumah akan meningkat dari 83.750 unit pada tahun 2024 menjadi 435.250 unit pada tahun 2045, dengan rata-rata sekitar 21.000 hingga 22.000 unit setiap tahunnya.
Kenaikan kebutuhan ini berpotensi menciptakan kapitalisasi bisnis perumahan yang mencapai Rp 12 triliun per tahun.
Menurut dia, kebutuhan rumah baru di IKN akibat pertumbuhan penduduk pada tahun 2024 sekitar 83.750 unit. Proyeksi ini didasarkan pada jumlah penduduk yang diestimasi mencapai 488.409 jiwa pada tahun 2024.
Selain pasar perumahan, terdapat peluang yang terbuka di sektor perkantoran. Torushon memproyeksikan bahwa hingga tahun 2045, kebutuhan akan ruang perkantoran mencapai 2,94 juta meter persegi.
Jumlah tersebut, kata dia, belum termasuk permintaan dari perusahaan asuransi, BUMN, dan perbankan. Diproyeksikan bahwa pada tahun 2045, permintaan ruang kantor di IKN bisa mencapai 5 juta meter persegi
Tidak hanya itu, peluang investasi juga masih besar di sektor properti lain seperti pusat perbelanjaan modern dan hotel.
Hingga tahun 2045, diproyeksikan akan dibutuhkan 19 unit mal atau pusat perbelanjaan yang mencakup supermarket, department store, dan pertokoan.
Baca Juga: BSSN dan Kominfo Siapkan 39.000 Orang Buat Cegah Kebocoran Data di IKN
"Kebutuhan akan hotel di IKN diperkirakan mencapai 68 unit. Tentu saja, ini akan dilakukan secara bertahap seiring dengan perpindahan penduduk," ungkap Torushon.
Terhadap aspek tanah, Torushon mencatat bahwa terjadi peningkatan harga sejak tahun 2019-2022. Dari sebelumnya sekitar Rp50 juta per hektar menjadi Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per hektar.
Sementara itu, untuk tanah yang berada di lokasi strategis seperti pinggir jalan, tercatat kenaikan harga yang lebih besar dan cepat. Pada awal tahun 2022, mencapai Rp 2,5 miliar per hektar atau setara dengan Rp 250.000 per meter persegi.
Berita Terkait
-
Komdis PSSI Denda Persija Jutaan Rupiah, Thomas Doll Dapat Peringatan Keras!
-
Di Depan 100 CEO, Jokowi Singgung Tiga Periode Presiden Jadi Kunci RI Menuju Negara Maju
-
Pengusaha Ini Terang-terangan Bilang ke Jokowi Takut Investasi di IKN
-
Kala Jokowi, Erick Thohir dan Ridwan Kamil Ngeteh Bareng di IKN
-
Presiden Jokowi Groundbreaking Kantor BPJS Ketenagakerjaan di IKN
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T