Suara.com - Amerika Serikat juga memiliki indeks saham yang ditujukan para investor, sama seperti Indonesia. Jika di Indonesia, indeks utama bursa saham adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), maka di Amerika Serikat, terdapat tiga indeks utama yang menjadi indikator investasi bagi para investor.
Tiga indeks saham tersebut adalah:
Dow Jones Industrial Average (DJIA)
Indeks saham ini juga dikenal sebagai DJIA atau Dow Jones. DJIA merupakan salah satu indeks tertua dan paling umum digunakan di seluruh dunia. Terdiri dari 30 saham perusahaan besar dan berpengaruh di Amerika Serikat, saham-saham ini dipilih berdasarkan harga atau valuasi yang signifikan.
Sebelumnya, hanya terdapat 12 perusahaan dalam indeks ini yang berasal dari berbagai industri seperti kapas, gas, energi, dan tembakau. Valuasi saham pada indeks DJIA mencakup seperempat dari nilai total bursa saham AS.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam indeks ini antara lain NIKE, Microsoft, Coca-Cola Company, McDonald’s, dan Walmart.
S&P 500 (Standard & Poor’s 500)
Indeks S&P 500 berisi 500 saham perusahaan terbesar di Amerika Serikat. Seleksi saham untuk indeks ini didasarkan pada kapitalisasi pasar saham dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti keuangan, likuiditas, sektor klasifikasi, dan sejarah perdagangan saham perusahaan.
Indeks ini mencerminkan sekitar 80 persen dari total valuasi pasar saham AS.
Baca Juga: Nasib Nelangsa Waskita Karya: Terjebak Utang Hingga Saham Terancam Delisting
Nasdaq Composite
Indeks ini populer di Amerika Serikat dan mencakup 2.500 saham perusahaan, dengan mayoritas saham berasal dari sektor teknologi. Nasdaq memiliki variasi yang lebih tinggi karena mencakup saham dari kapitalisasi pasar besar hingga pasar yang lebih kecil.
Pergerakan harga Nasdaq mencerminkan kinerja industri teknologi dan minat investor terhadap saham-saham yang bersifat lebih spekulatif. Beberapa perusahaan yang tergabung dalam indeks Nasdaq Composite termasuk PayPal, Tesla, Amazon, dan Netflix.
Berita Terkait
-
IHSG Diprediksi Ditutup Menguat, Simak Faktor-faktor Pendukungnya
-
Emiten Diminta Buat Laporan Keuangan Secara Relevan dan Wajar
-
Daftar Pengusaha Pemegang Saham BBTN Terbanyak
-
Kalau Jadi Presiden, Anies Janji Jual Saham Pabrik Bir Milik Pemprov DKI
-
Nasib Nelangsa Waskita Karya: Terjebak Utang Hingga Saham Terancam Delisting
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Express Discharge, Layanan Seamless dari Garda Medika Resmi Meluncur: Efisiensi Waktu dan Pembayaran
-
COP30 Brasil: Indonesia Dorong 7 Agenda Kunci, Fokus pada Dana dan Transisi Energi
-
Redenominasi Rupiah Bikin Harga Emas Makin Mentereng? Ini Kata Pengamat
-
Rapel Gaji PNS dan PPPK Mulai Cair November? Cek Mekanismenya
-
637 Ambulans BRI Peduli Telah Hadir, Perkuat Ketahanan Layanan Kesehatan Nasional
-
MIND ID Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Hilirisasi Bauksit
-
Mengapa Bunga Pindar jadi Sorotan KPPU?
-
Rekomendasi Tempat Beli Perak Batangan Terpercaya
-
Old Money Ilegal Disebut Ketar-ketir Jika Menkeu Purbaya Terapkan Kebijakan Redenominasi
-
Fintech Syariah Indonesia dan Malaysia Jalin Kolaborasi, Dorong Akses Pembiayaan Inklusif