Suara.com - Profil Lius Lustrilanang menarik untuk dibahas, lantaran bagian dari BPK ini baru saja diperiksa oleh KPK. Latar belakangnya yang menarik serta sepak terjangnya di ranah pemerintahan cukup panjang, sehingga membuatnya bukan nama baru dalam skena aparat dan organisasi negara.
Ketika penyegelan oleh KPK pada ruang kerjanya dilakukan, Pius sendiri menjabat sebagai Anggota VI Badan Pemeriksaan Keuangan. Penyegelan ini telah dikonfirmasi oleh Ketua KPK, Nurul Ghufron, namun masih dalam penyelidikan dan pemeriksaan saja.
Profil Pius Lustrilanang
Nama Pius sendiri mulai dikenal sejak ia aktif pada pergerakan tahun 1998 lalu. Lahir pada 10 Desember 1968, ia tengah mencapai puncak masa mudanya ketika pergolakan ini terjadi di Indonesia sehingga termasuk salah satu sosok yang dikenal.
Lahir dari keluarga intelektual, sang ayah adalah profesor di Fakultas Teknik Kimia Universitas Sriwijaya Palembang. Ia melewatkan masa remajanya untuk menjelajah Kota Yogyakarta sebagai seorang siswa di SMA Kolese De Britto, dan melanjutkan pendidikannya di program S1 Hubungan Internasional Universitas Parahyangan tahun 1995.
Pada masa perkuliahan ini ia telah menjadi aktivis, dan sempat menuangkan pengalamannya dalam buku berjudul Aldera: Potret Gerakan Politik Kaum Muda 1993-1999. Di kala itu ia menjadi sosok yang berani melawan tirani, dan turut menumbangkannya.
Aldera sendiri adalah organisasi aktivis yang merupakan singkatan dari Aliansi Demokrasi Rakyat.
Setelah pergolakan selesai, ia melanjutkan pendidikan di tahun 2006 dengan masuk menjadi mahasiswa program S2 Ilmu Kepolisian Universitas Indonesia. Selain itu namanya pernah tercatat sebagai pelajar di jenjang Doktor pada Jurusan Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya di tahun 2018 lalu.
Pada tahun 2023, Pius Lustrilanang secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen Pemerintahan Daerah di Universitas Jenderal Soedirman. Kemajuan pada bidang pendidikan ini juga disertai dengan karir politiknya yang terus menanjak.
Baca Juga: Profil Agus Rahardjo, Eks Ketua KPK Dibentak Jokowi Karena Tak Hentikan Kasus Setyo Novanto
Pada tahun 2009 hingga 2019, namanya tercatat sebagai Anggota DPR RI, dan kemudian di tahun 2019 ia resmi menjadi Anggota II BPK RI hingga tahun 2022. Dilanjutkan dengan jabatan sebagai Anggota VI BPK RI hingga sebelum namanya tercatut kasus oleh KPK.
Di sektor bisnis, ia juga memiliki sebuah perusahaan dengan nama PT Brigas Lustrilanang Security, dan menjabat sebagai Direktur Utama.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Setelah Permintaan Jokowi Hentikan Kasus E-KTP Ditolak, Muncul Isu Taliban hingga Revisi UU KPK
-
Sederet Kontroversi Jokowi Jelang Lengser, Terbaru Bentak Eks Ketua KPK?
-
Usai Ruang Kerja Digeledah, Anggota BPK Pius Lustrilanang Penuhi Panggilan KPK
-
Dicap Dalang Pemicu KPK Bobrok, Boyamin MAKI Bongkar 'Dosa-dosa' Firli Bahuri
-
Profil Agus Rahardjo, Eks Ketua KPK Dibentak Jokowi Karena Tak Hentikan Kasus Setyo Novanto
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Purbaya Sebut Dana Badan Rehabilitasi Bencana Bersumber dari APBN
-
Purbaya Ogah Alihkan Dana MBG demi Atasi Bencana Banjir Sumatra
-
Penggunaan Keuangan Digital Meningkat, Volume Transaksi QRIS Tembus Rp1.092 Triliun
-
Tutup Tahun, 7 Bank RI Tumbang
-
Purbaya Pakai Uang Korupsi Sitaan Kejagung Rp 6,6 Triliun buat Tambal Defisit APBN