Suara.com - Petani ikan di Waduk Cirata, Cipeundeuy, Desa Margalaksana, Kabupaten Bandung Barat, kini bisa lebih tersenyum dengan adanya bantuan nyata dari BRI. Mereka yang tergabung dalam klaster Keramba Jaring Apung (KJA) mendapat bantuan perahu BRI untuk mempermudah mobilitas.
Ketua klaster KJA, Kamaludin, yang juga pemilik salah satu tambak di Waduk Cirata bercerita tentang kesehariannya. Biasanya, dia selalu berangkat pagi menggunakan sepeda motor ke tambak.
Setibanya di kolam atau tambak, Kamaludin sudah disambut dengan suara gemericik air. Pertama kali yang dilakukan adalah memberi makan ikan nila, ikan patin, hingga ikan mas miliknya.
"Kalau untuk makan ikan sehari 4-5 kali, dari pagi sampai jam 5 sore," kata Kamaludin saat berbincang dengan Suara.com beberapa waktu lalu.
Kamaludin menerangkan dari bibit sampai ikan dapat dipanen membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Dari merawat ikan hingga hasilnya bisa menjadi kebutuhan hidup.
Terkait klaster KJA kata dia, sudah berdiri sejak 2021. Banyak petani ikan yang tertarik gabung klaster karena lebih menguntungkan dan menghasilkan, kebanyakan dari mereka juga kekinian merupakan nasabah BRI.
Para warga dan klaster KJA juga kerap mendapat sosialisasi, pelatihan hingga terkait dengan pemodalan.
"Alhamdulillah pedulinya BRI kasih bantuan berupa satu unit perahu untuk mobilitas klaster KJA," jelas dia.
Kamaludin juga memastikan batuan prahu dari Bank Republik Indonesia itu tidak hanya digunakan untuk mobilitas anggota di klaster KJA. Warga sekitar yang membutuhkan juga dapat menggunakan perahu tersebut sehingga manfaatnya bisa lebih dirasakan oleh orang banyak.
Baca Juga: Syarat Jadi Nasabah BRI Prioritas, Berapa Saldo Minimal yang Harus Dimiliki?
Sementara anggota KJA, Teten Sutendi, mengatakan dirinya sudah bekerja di kolam apung sekitar 5 tahun.
Teten sangat merasakan manfaat dari bantuan perahu BRI. Biasanya kata dia, dalam sebulan petani hanya bisa melakukan sekali panen ikan, namun kekinian mereka bisa panen sedikitnya dua kali dalam satu bulan.
"Sebelum ada bantuan dari BRI panen sebulan sekali. Sesudah ada bantuan BRI kita bisa panen satu bulan dua kali. Dengan adanya bantuan dari BRI memudahkan petani untuk transportasi di sini," jelasnya.
Kepala Desa Margalaksana Asep Saepudin menambahkan, hampir 60 persen warganya usaha ikan. Banyak dari mereka yang budidaya ikan di jaring terapung.
Tidak tanggung-tanggung, penjualan ikan hasil budidaya di daerah ini tidak hanya dijual di Cipeundeuy. Melainkan ke sejumlah kota di Indonesia, salah satunya hingga ke Jakarta.
"Penjualan ikan kebanyakan kadang ke Jakarta, Bandung, Garut, ke Tasik, juga ke pasar lokal di wilayah Kecamatan Cipeundeuy," jelas Asep.
Sebagai ketua klaster KJA, Kamaludin berharap bisa terus bersinergi antara petani ikan, pemerintah dan pihak terkat. Khususnya untuk memajukan ekonomi lokal di wilayah Cipeundeuy.
Tag
Berita Terkait
-
Syarat Menjadi Agen BRILink, Apa yang Harus Dipersiapkan
-
4 Keuntungan Jadi Merchant BRI, Transaksi dan Pembukuan Digital Makin Ringkas
-
Apa Saja yang Bisa Dilakukan di ATM BRI, Cek Daftar Lengkapnya
-
Apa Itu E-FORM Registrasi BRI, Simak Penjelasan Ini
-
Syarat Jadi Nasabah BRI Prioritas, Berapa Saldo Minimal yang Harus Dimiliki?
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
Kamus Istilah Pegadaian Terlengkap, Mulai dari Marhun hingga Surat Bukti Gadai
-
Industri Pindar Tumbuh 22,16 Persen, Tapi Hadapi Tantangan Berat
-
Perilaku Konsumen RI Berubah, Kini Maunya Serba Digital
-
Bagaimana Digitalisasi Mengubah Layanan Pertamina
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra