Suara.com - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) harus gigit jari atas kinerja mereka selama sembilan pertama tahun 2023, pasalnya emiten telekomunikasi milik Sinar Mas Grup ini harus merelakan kerugian Rp415,8 miliar akibat investasi saham.
Mengutip laporan keuangan FREN yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2023) Smartfren menderita rugi bersih Rp599,6 atau memburuk dibanding periode sama tahun 2022 yang membukukan laba bersih Rp1,642 triliun.
Akibatnya, defisit atau akumulasi kerugian kian dalam 2,4 persen dibanding akhir tahun 2022 menyentuh Rp25,5 triliun pada akhir September 2023.
Padahal, pendapatan usaha tumbuh 4,1 persen secara tahunan menjadi Rp8,629 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Secara rinci pendapatan jasa telekomunikasi data tumbuh 1,8 persen menjadi Rp7,559 triliun. Senada, pendapatan selain data tumbuh 2,3 persen menjadi Rp216,87 miliar. Bahkan, pendapatan jasa interkoneksi naik 50,2 persen menjadi Rp323,1 miliar. Demikian juga dengan pendapatan lain lain yang naik 21,8 persen menjadi Rp530,16 miliar.
Namun sayangnya, beban usaha bengkak 5,8 persen secara tahunan menjadi Rp8,31 triliun pada akhir September 2023. Dampaknya, laba usaha merosot 26,8 persen menjadi Rp319,18 miliar.
Terlebih, beban lain lain bersih mencapai Rp966,17 miliar dalam sembilan bulan 2023, sedangkan periode sama tahun 2022 justru meraih pendapatan lain lain Rp971,9 miliar.
Adapun pos pemicunya, karena mengalami kerugian investasi dalam saham selama sembilan bulan 2023 sedalam Rp415,8 miliar. Sebaliknya, pada periode sama tahun 2022 membukukan keuntungan investasi saham Rp1,621 triliun.
Selain itu, beban bunga dan keuangan naik 20,7 persen secara tahunan menjadi Rp926,6 miliar pada akhir September 2023.
Baca Juga: Saham NIPS Terancam Delisting Paksa, Grup Salim dan Boy Thohir Ikutan Kena Getahnya
Akibatnya, perseroan mengalami rugi sebelum pajak sedalam Rp646,9 miliar pada akhir September 2023, sedangkan akhir September 2022 meraih laba sebelum pajak Rp971,9 miliar.
Sementara itu, jumlah kewajiban bertambah 0,0019 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp30,726 triliun pada akhir kuartal III 2023.
Pada sisi lain, total ekuitas menyusut 3,6 persen dibanding akhir tahun 2022 menjadi Rp15,184 triliun pada akhir September 2023.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Daftar Pemegang Saham BUMI Terbesar, Dua Keluarga Konglomerat Masih Mendominasi
-
Tips dan Cara Memulai Investasi Reksa Dana dari Nol, Aman untuk Pemula!
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini