Suara.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka sangat membanggakan program hilirisasi nikel yang saat ini gencar dilakukan pemerintah Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Gibran saat Debat Keempat Cawapres pada Minggu malam (21/1/2024) di JCC, Jakarta.
Awalnya Gibran bertanya kepada cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengenai posisi capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terhadap nikel. Sebab, pasangan nomor urut 1 dan tim suksesnya menggaungkan Lithium Ferro Phosphate atau LFP.
"Kita sekarang, Indonesia itu adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar se-dunia. Ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP. Itu sama saja mempromosikan produknya China, Pak," kata Gibran.
Lebih lanjut Gibran heran karena tim sukses pemenangan pasangan calon presiden nomor urut 1 kerap membahas LFP dari pada nikel.
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomong LFP itu timsesnya (Tom Lembong), tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara 'LFP, LFP, Lithium Ferro Phosphate, Tesla nggak pakai nikel'. Ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel pak," kata Gibran.
Co-Captain Timnas Amin, Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong sendiri meminta Gibran untuk tidak membanggakan komoditas nikel, dia bilang saat ini pasokan nikel berlimpah hingga membuat harganya anjlok dan justru merugikan Indonesia.
"Jadi yang disampaikan pak Muhaimin betul sekali, kita jadi korban kebijakan kita sendiri. Kita tidak anti hilirisasi. Hilirisasi ada dalam di visi-misi kami juga. Hilirisasi yang disebut pak Muhaimin tadi yang ugal-ugalan berujung pada konyol karena senjata makan tuan," ujar Tom Lembong disitat dari program 'Your Money Your Vote' CNBC Indonesia, Senin (22/1/2024).
Dia mengingatkan jangan sampai pemerintah terlalu gencar menggenjot smelter nikel tapi tidak memikirkan dampak panjang dari kebijakan itu.
Baca Juga: Ngeri, Kekayaan Kaesang Lebih Besar dari Gabungan Harta 3 Ketum Parpol Ini, Jokowi-Gibran Lewat!
"Kita semakin gencarnya menggenjot smelter nikel, kemudian membanjiri dunia dengan suplai nikel sampai harganya anjlok, itu malah berbalik ke kita sendiri, akhirnya malah merugikan kita sendiri," imbuhnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM
-
Rasio Wirausaha RI Cuma 3,47 Persen, Jauh Ketinggalan dari Singapura dan Malaysia!
-
Apakah Deposito Harus Bayar Tiap Bulan? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Menkeu Purbaya Buka Lowongan Kerja Besar-besaran, Lulusan SMA Bisa Melamar jadi Petugas Bea Cukai
-
Pajak UMKM 0,5 Persen Bakal Permanen? Purbaya: Tapi Jangan Ngibul-ngibul Omzet!
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Aguan Punya Mal Baru Seluas 3,3 Hektare, Begini Penampakkannya
-
Gudang Beku Mulai Beroperasi, BEEF Mau Impor 16.000 Sapi Tahun Depan
-
Proses Evaluasi Longsor di Tambang PT Freeport Selesai Antara Maret atau April
-
Bahlil Dorong Freeport Olah Konsentrat Tembaga Amman