Suara.com - BCA Sekuritas dikabarkan bakal menguasai saham PT Samartfren Telecom Tbk (FREN), masuknya grup Djarum ini sekaligus menepis isu PT XL Axiata Tbk (EXCL) yang awalnya dikabarkan akan melakukan merger.
BCA Sekuritas sendiri berpotensi memegang 18,58 persen porsi saham atau pemegang saham mayoritas FREN.
Caranya, FREN terlebih dahulu menerbitkan sebanyak-banyaknya 171.458.978.293 saham baru dengan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue Rp50 per lembar.
Mengutip keterangan resmi emiten telekomunikasi grup Sinarmas ini pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/1/2024), perseroan telah menetapkan harga pelaksanaan right issue Rp50 per lembar.
Jika semua pemegang HMETD menebusnya, maka FREN berpeluang meraup dana Rp8,572 triliun.
Sayangnya, Global Nusa Data selaku pemegang saham 23,79 persen menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD.
Adapun Bali Media Telekomunikasi selaku pemegang saham 9,81 persen menyatakan akan melaksanakan HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PMHMETD V ini.
BCA Sekuritas sebagai Pembeli Siaga akan membeli sisa Saham Baru yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 96.039.343.544 lembar Saham Baru pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp50 per lembar.
Hal itu untuk memastikan jumlah Saham Baru yang dikeluarkan mencapai 109.905.600.000.
Baca Juga: Ada yang Bilang Main Saham Haram, Begini Faktanya
Sehingga dana yang disiapkan sekuritas milik grup Djarum itu senilai Rp4,801 triliun.
Alhasil, BCA Sekuritas akan memegang 18,8 persen porsi saham atau pemegang saham mayoritas.
Sedangkan porsi kepemilikan Global Nusa Data pada FREN akan menysut menjadi 15,2 persen.
Bila pemodal lain menyuntik modal FREN, maka wajib tercantum dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 14 Maret 2024.
Saat itu, setiap pemegang 178 saham lama berhak atas 75 HMETD. Selanjutnya, setiap 1 HMETD dapat membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan mulai tanggal 18 Maret 2024 sampai dengan tanggal 22 Maret 2024.
Rencananya, sebanyak Rp5,487 triliun dana hasil right issue untuk pembayaran utang dan bunga untuk pinjaman perseroan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?
-
6.000 Karyawan Kena PHK, CEO Microsoft Lebih Berminat Gunakan AI
-
Tol Padaleunyi Terapkan Contraflow Selama 10 Hari Pemeliharaan Jalan, Cek Jadwalnya
-
4 Bansos Disalurkan Bulan November 2025: Kapan Mulai Cair?
-
Dukung FLOII Expo 2025, BRI Dorong Ekosistem Hortikultura Indonesia ke Pasar Global
-
Cara Cek Status Penerima Bansos PKH dan BPNT via HP, Semua Jadi Transparan
-
Puluhan Ribu Lulusan SMA/SMK Jadi Penggerak Ekonomi Wong Cilik Lewat PNM
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan