Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melihat animo masyarakat untuk pulang kampung atau mudik lebaran naik transportasi di 2024 ini sangat besar. Sampai-sampai banyak orang bisa gagal pulang kampung, karena moda transportasi tak bisa menampung hasrat tersebut.
Misalnya, Kemenhub mencata ada potensi 33,72 juta orang yang ingin mudik naik kereta api. Sayangnya, kapasitas kereta api pada mudik lebaran ini hanya bisa menampung 3,31 juta penumpang.
Artinya, dengan kapasitas itu, maka ada 30 jutaan orang yang tak bisa balik kampung dengan naik kereta api. Maka, masyarakat iu, harus menggunakan moda transportasi lainnya.
"Sehingga, untuk puncak arus mudik akan ada ter share 900 ribu penumpang yang akan bisa menggunakan moda angkutan lainnya," ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal dalam konferensi pers yang dikutip Senin (18/3/2024).
Pada mudik kali ini, Risal memperkirakan puncak pergerakan orang dengan kereta api di daerah atau regional pada H-3 Lebaran, sedangkan puncak arus balik di H+2 Lebaran.
Kemudian, untuk arus mudik di daerah perkotaan puncaknya diperkirakan pada H-5, serta arus balik akan terjadi di H+5.
"Untuk pemesanan tiket PT KAI untuk KA Antarkota dapat dilakukan H-45, KA Bandara H-7, dan KA Perkotaan Regional H-7. Pemesanan tiket KA Whoosh dapat dilakukan H-14," ucap Risal.
Ada 193,6 Juta Pergerakan Saat Mudik dan Arus Balik
Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi bekerjasama bersama sejumlah pihak terkait memprediksi pergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang selama masa mudik lebaran 2024.
Baca Juga: Hindari Macet Saat Mudik, Jadwal Tiga Skema Rekayasa Lalu Lintas di Jalan Tol Trans Jawa
Berdasarkan hasil survei angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
"Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan langkah persiapan baik secara operasional maupun kebijakan dalam pengendalian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama Instansi kementerian dan lembaga pada pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, serta pihak swasta," papar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dikutip Minggu (17/3/2024).
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?