Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaporkan bahwa pada tahun 2024 diperkirakan sebanyak 20 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) akan tutup.
Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Edina Rae, penutupan bank ini disebabkan oleh adanya tindak penipuan (fraud) dan kelemahan dalam tata kelola manajemen.
Selain itu, ke depannya, OJK juga berkomitmen untuk terus memperkuat BPR dengan menggalakkan konsolidasi serta melakukan penyesuaian regulasi dan pengawasan.
Lebih jauh lagi, Dian juga menyatakan bahwa peta jalan untuk Bank Perekonomian Rakyat (BPR) akan disusun dengan sekomprehensif mungkin, termasuk dalam hal pengaturan manajemen risiko, tata kelola (governance), dan sumber daya manusia (SDM).
Menurutnya, dasar dari penyusunan peraturan tersebut adalah karena banyaknya BPR yang harus ditutup akibat masalah mendasar, seperti kondisi keuangan yang buruk dan adanya tindak penipuan.
Sebagai hasilnya, di masa depan setelah membersihkan BPR yang bermasalah, diharapkan BPR akan mengalami penguatan. Ini termasuk perubahan dalam standar operasional, seperti kemampuan BPR untuk terdaftar di bursa atau melakukan penawaran umum perdana (IPO), serta penyesuaian dalam sistem pembayaran.
Hingga saat ini, telah tercatat minimal tujuh bank yang mengalami kebangkrutan dalam tiga bulan pertama tahun 2024.
Menurut data Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis oleh OJK, Bank Perekonomian Rakyat (BPR) mencatat laba sebesar Rp1,94 triliun pada tahun 2023, mengalami penurunan sebesar 38,65% dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya sebesar Rp3,16 triliun.
Dalam hal profitabilitas, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) BPR juga menurun dari 15,39% pada tahun 2022 menjadi 8,74% pada tahun 2023. ROE menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh oleh bank dari investasi yang dilakukan oleh pemegang sahamnya. Penurunan ROE menunjukkan penurunan kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Baca Juga: Genting! Bank-bank di RI Mendadak Bangkrut Berjamaah
Tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) BPR juga menurun dari 1,74% pada tahun 2022 menjadi 1% pada tahun 2023. Penurunan ROA menunjukkan penurunan kemampuan bank dalam memanfaatkan asetnya untuk mendapatkan keuntungan.
Meskipun demikian, dari segi intermediasi, BPR menunjukkan kinerja yang positif. Mereka berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp140,78 triliun pada tahun 2023, meningkat 8,88% secara tahunan. Sementara itu, aset BPR juga mengalami kenaikan sebesar 6,95% secara tahunan menjadi Rp194,98 triliun pada tahun 2023.
Namun, BPR juga mencatatkan pemburukan kualitas aset dengan rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) yang meningkat dari 7,89% pada tahun 2022 menjadi 9,87% pada tahun 2023.
Dari segi pendanaan, BPR berhasil mendapatkan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp158,79 triliun pada tahun 2023, meningkat 8,65% secara tahunan.
Berita Terkait
-
Sucor AM Tunjuk Theodorus Wiryawan Jadi Komisaris Utama
-
5 Bulan Dibekukan OJK, Akulaku PayLater Aktif Lagi Hari Ini
-
Ketimpangan Kekayaan di RI Kian Mengkhawatirkan, Ini Datanya
-
Putusan PTUN Menangkan Kresna Life Terhadap Keputusan OJK Jadi Preseden Buruk Industri Asuransi
-
Genting! Bank-bank di RI Mendadak Bangkrut Berjamaah
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli
-
Bahlil Sindir Menkeu Purbaya soal Subsidi LPG 3Kg: Mungkin Menterinya Salah Baca Data Itu!