Suara.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan bahwa pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan tetap dipertahankan agar tetap kredibel, transparan, dan akuntabel selama masa transisi pemerintahan.
Suahasil menekankan bahwa Indonesia telah memiliki pengalaman yang berharga dalam menghadapi berbagai peristiwa pemilu, di mana selalu terjaga kredibilitas dan transparansi APBN.
“Pelaksanaan APBN tahun 2024 dan penyusunan APBN tahun 2025 juga akan dilaksanakan sesuai dengan siklus yang telah disepakati dengan parlemen,” kata Suahasil di Jakarta, Senin.
Ia juga menambahkan bahwa berbagai pengalaman dari masa lalu telah menjadi dasar untuk terus melakukan perbaikan yang dapat meningkatkan kualitas APBN Indonesia, sehingga dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat Indonesia.
Kemudian, Kementerian Keuangan juga akan terus mengelola defisit fiskal sesuai dengan undang-undang yang berlaku dengan penerbitan instrumen utang yang bertanggung jawab dan memperhitungkan kondisi dan situasi global.
Tindakan untuk meningkatkan rasio pajak (tax ratio) dalam pengelolaan APBN juga akan terus dilanjutkan, seperti melalui reformasi perpajakan yang mencakup pengembangan inti sistem perpajakan dan peningkatan integrasi antara Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk mempermudah individu dan UMKM dalam urusan pajak.
Selain itu, Wamenkeu juga menyoroti bahwa pengelolaan APBN di Indonesia telah menunjukkan kemampuan adaptif yang memadai dalam menanggapi berbagai dinamika ekonomi selama masa pandemi dan proses pemulihan.
“Pengelolaan APBN Indonesia telah mendapat berbagai penghargaan dari dunia internasional dan saya meyakini bahwa ini akan berlanjut,” tutur dia.
Diketahui, APBN mengalami surplus sebesar Rp22,8 triliun per 15 Maret 2024. Pendapatan negara tercatat sebesar Rp493,2 triliun atau setara dengan 17,6 persen dari target yang sebesar Rp2.802,3 triliun. Sementara belanja negara tercatat sebesar Rp470,3 triliun. Nilai itu setara dengan 14,1 persen dari pagu anggaran sebesar Rp3.325,1 triliun. Sementara keseimbangan primer tercatat sebesar Rp132,1 triliun.
Baca Juga: Ganjar Ucap Terima Kasih Jika Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo, Batal Jadi Oposisi?
Berita Terkait
-
NasDem dan PPP Rivalnya di Pilpres Mau Dirangkul Prabowo, Reaksi Airlangga Ketum Golkar Begini
-
Klaim Tak Masalah Bertemu Prabowo Pasca Pilpres, PDIP Koar-koar Rekam Jejak Megawati Lawan Rezim Otoriter
-
Lagi Bukber dengan Elite TKN, Prabowo Mendadak Angkat Telepon, dari Siapa?
-
Sering Ikut Rapat Dampingi Jokowi, Prabowo Lagi Magang Jadi Presiden?
-
Ganjar Ucap Terima Kasih Jika Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo, Batal Jadi Oposisi?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025