Suara.com - Momentum menjelang Mudik Lebaran 2024 marak dijadikan konsumen untuk membeli kendaraan baru. Alasannya, langsung dicoba melakoni perjalanan jarak jauh. Akan tetapi ada pula yang menunda pembelian mobil baru, karena dana dialokasikan untuk menyambut Idul Fitri 1445 H terlebih dahulu.
Dikutip dari pembahasan pakar bisnis dan ekonomi Kiplinger tentang potensi pertumbuhan pasar ritel kendaraan roda empat secara umum, disebutkan pembelian mobil baru tahun ini tidak bakal sesulit saat pandemi COVID-19.
Bahkan berlaku situasi persediaan mobil baru meningkat dan kenaikan harga melambat. Atau konsumen memiliki banyak pilihan, sementara banderol yang ada tidak mengalami lonjakan.
Calon pembeli mungkin melihat beberapa insentif penjualan, yang hampir hilang selama era pandemi COVID-19. Penawaran mungkin tidak terlalu menarik, namun ada beberapa yang sangat mengena. Antara lain keringanan harga dan pembiayaan berbunga rendah, atau bisa saja tanpa bunga.
Ketersediaan kendaraan akan terus meningkat setelah bertahun-tahun mengalami kelangkaan, sehingga pembeli bisa mencari kendaraan yang sesuai kebutuhan mereka.
Untuk pasar Amerika Serikat sendiri, penjualan mobil baru diperkirakan mencapai 15,7 juta, atau naik dari 2023.
Kemudian, lebih baik memilih mobil konvensional yang memiliki Internal Combustion Engine (ICE) alias mesin dilengkapi ruang bakar, atau saatnya memilih mobil listrik (Electric Vehicle atau EV)?
Uniknya, untuk pasar Amerika Serikat, sebagian besar konsumen belum tertarik pada mobil listrik dan versi hybrid bersinar.
Pasalnya, mobil hybrid menawarkan penghematan bahan bakar dengan harga terjangkau, serta masih bisa digeber seperti mobil konvensional.
Baca Juga: Pengguna Mobil Listrik, Ini 13 SPKLU Baru untuk Mudik Lebaran 2024 di Sumatera
Teknologi hybrid yang dahulu marak diperuntukkan bagi mobil kelas ekonomis, kini tersedia di hampir semua kelas kendaraan. Mulai family car sampai Sport Utility Vehicle (SUV), serta sport car.
Toyota Camry sebagai andalan Toyota di pasar hybrid akan didesain ulang dan model 2025 akan meluncur dalam versi hybrid dilengkapi mesin bensin dengan motor elektrik.
Untuk kendaraan murni EV, produsen memperlambat rencana produksi karena persediaan yang menumpuk di banyak diler. Sehingga penjualan akan meningkat, namun momentumnya melemah.
Selain beli mobil baru, bagaimana dengan pasar mobil bekas atau mobkas?
Penjualan mobil bekas akan sedikit meningkat, di mana harganya bisa menaik sampai 40 persen lebih mahal dibandingkan harga mobil serupa sebelum pandemi COVID-19. Banyaknya permintaan membuat persediaan sektor ini menjadi terbatas.
Berita Terkait
-
Wajah Baru Aplikasi Auto2000 Digiroom Tawarkan Kemudahan Beli Mobil hingga Servis
-
5 Motor Matic dengan Tangki Besar: Sahabat Setia Para Penggemar 'Long Ride'
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Tunda Nikah karena Finansial? Psikolog Validasi Perasaan Gen Z
-
Traveling Nyaman, Bus Premium Jadi Gaya Hidup Baru Perjalanan Jarak Jauh
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru
-
Menteri Purbaya Sindir Kinerja Bea Cukai: Orangnya Pintar-pintar, Tinggal Digebukin Aja
-
Minat BUMN Untuk IPO Makin Jauh, OJK dan BEI Mulai Ketar-ketir
-
Purbaya Resmikan 3 Teknologi AI Canggih di Pelabuhan, Biar Kerja Bea Cukai Tak Lagi Lambat
-
Kemenperin Umumkan Jurus Baru Agar Industri RI Bisa Bersaing Global
-
Investor Saham Makin Doyan Market Order, Nilai Transaksi Tembus Rp1 Triliun Per Hari