Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta para pelaku usaha untuk menahan impor produk konsumtif di tengah situasi ketidakpastian global yang terjadi saat ini. Yaitu terjadinya situasi geopolitik Timur Tengah memanas, akibat serangan Iran atas Israel.
Dikutip dari kantor berita Antara, Airlangga Hartarto mendorong para pelaku usaha dan masyarakat untuk belanja produk dalam negeri.
Sehingga perdagangan domestik bisa terpacu bukan dengan barang impor, melainkan barang dari dalam negeri sendiri.
Sementara impor disesuaikan kondisi eskalasi politik Timur Tengah di mana jalur perekonomian laut berada di Selat Hormuz yang diapit Iran dan Oman.
"Saya berharap bahwa impornya dalam situasi seperti sekarang bukan impor produk-produk konsumtif," imbau Airlangga Hartarto.
Ia menambahkan bahwa sektor ritel bisa menjadi salah satu tulang punggung perekonomian nasional. Utamanya pada saat ketidakpastian global yang tinggi terjadi.
Menurut Airlangga Hartarto, sektor ritel banyak menyerap tenaga kerja. Selain itu, sektor ritel juga dinilai penting karena menjadi tempat untuk menyerap produksi dalam negeri.
Harapannya, sektor ritel dapat dibentuk sebagai ritel modern, juga menjadi salah satu outlet untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan menjadi jendela (window) kenaikan harga. Dengan begitu, ritel modern dapat berperan untuk menjaga stabilitas harga.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan bahwa hingga saat ini distribusi barang-barang impor masih termasuk dalam kategori lancar meski situasi geopolitik di Timur Tengah sedang memanas.
Baca Juga: Eskalasi Konflik Timur Tengah: Indonesia Tentukan Alternatif Kiriman Minyak Mentah
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Budi Santoso menyebutkan Kemendag terus memantau kondisi terkini, terlebih pada distribusi yang melalui jalur Terusan Suez.
"Biasanya yang melalui sana produk gandum. Sampai saat ini masih lancar, belum ada kendala," jelas Budi Santoso di Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Kemendag terus mendapat laporan terkini dari perwakilan dagang yang berada di luar negeri terkait dengan pengiriman barang-barang impor.
Berita Terkait
-
Akankah Dolar AS Tembus Rp17.000?
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Rizal Mallarangeng: Menelaah Pergeseran Geopolitik Global dan Posisi Krusial Indonesia
-
Prabowo Kumpulkan Tim Ekonomi, Airlangga: Bahas Energi Baru Terbarukan, Bukan Kelangkaan BBM
-
Bahaya Senjata Nuklir Mengintai Timur Tengah, Mesir Serukan Tindakan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah
-
IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Jadi Rp 2.335.000, Emas UBS Lagi Turun!
-
Emas Meroket! Ini 3 Alasan di Balik Kenaikan Harga Mineral Pada September
-
Mengenal Bintang Jasa Utama yang Diberikan Presiden Prabowo ke Ray Dalio
-
Hana Bank Optimistis Laba Tumbuh di atas 15 Persen Tahun Ini