Suara.com - Di tengah memanasnya kondisi geopolitik dunia, Indonesia justru memborong emas impor dengan lonjakan signifikan sebesar 70% pada April 2024.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor emas batangan mencapai US$ 894 juta, dengan volume mencapai 562 ton. Angka ini jauh melampaui nilai impor emas pada bulan-bulan sebelumnya.
Kenaikan ini terjadi bersamaan dengan meroketnya harga emas di pasar global akibat ketegangan geopolitik, terutama di Timur Tengah. Hal ini mendorong banyak investor untuk beralih ke emas sebagai aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
"Karena di tengah tekanan konflik geopolitik khususnya di Timur Tengah logam mulia dianggap sebagai alternatif aset yang lebih aman," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Rabu (15/5/2024).
Secara rinci, impor logam mulia dan perhiasan/permata terdiri dari precious metal jewelry sebesar 1,94 persen dan non monetary gold sebesar 1,4 persen dari total impor.
"Jadi dari sisi impor yang terbanyak itu adalah berupa emas batangan yang belum ditempa," kata Pudji.
Tak hanya impor, ternyata Indonesia juga ekspor logam mulia dan perhiasan/permata yang nilainya mencapai US$894 juta. Namun, mayoritas yang dijual dalam bentuk jadi.
"Nah jadi dari sisi ekspor secara akumulatif yang banyak kita ekspor ini berupa perhiasan atau permata," pungkasnya.
Baca Juga: Tembus Rekor Baru, Harga Emas Antam Dibanderol Rp 1.354.000/Gram
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025