Suara.com - Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten, mengoptimalkan pembinaan dan pelatihan terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar mampu mengembangkan produk unggulan daerah. Tujuannya bisa dijadikan andalan ekonomi masyarakat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Pemerintah Kabupaten Lebak meminta pelaku UMKM supaya menciptakan produk unggulan daerah berbasis potensi alam.
"Sampai saat ini, kami belum memiliki produk unggulan daerah," jelas Juli Zakiah, Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak di Rangkasbitung, Lebak, Rabu (29/5/2024).
Padahal, potensi alam sangat berpeluang dikembangkan pelaku UMKM. Baik dari hasil pertanian, perkebunan, pertambangan, sampai peternakan, dan perikanan.
"Kami mendorong pelaku UMKM dapat mengelola potensi alam hingga menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal," lanjut Juli Zakiah.
Para pelaku UMKM yang mengembangkan produk berbasis alam seperti gula aren, gula semut, kerajinan bambu, keripik singkong, ubi, kerupuk emping, kerupuk gadung, sale pisang, kerupuk ikan, baso ikan, dan abon ikan belum memasukkan lisensi produk unggulan daerah.
Padahal, produk telah menembus pasar modern sampai ekspor ke luar negeri. Antara lain gula semut, abon ikan dan kerajinan bambu Pasir Ona Rangkasbitung.
Pemerintah daerah perlu melibatkan akademisi, pelaku usaha, asosiasi usaha kecil dan instansi terkait untuk melakukan penelitian dan pengkajian dalam pengembangan usaha berbasis potensi alam.
"Kami berharap di masa mendatang pelaku UMKM dapat mengelola produk berbasis potensi alam menjadi produk unggulan daerah sehingga mampu menggenjot ekonomi masyarakat setempat sekaligus menghapus kemiskinan ekstrem," lanjut Juli Zakiah.
UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak di Rangkasbitung kini mendorong pelaku UMKM agar naik kelas. Caranya memberikan pelatihan digitalisasi media sosial secara online, sehingga pemasaran UMKM tidak lagi konvensional.
Sebagai catatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan pelatihan digitalisasi sebanyak 150 pelaku usaha dan UMKM.
Pemerintah Kabupaten Lebak dalam waktu dekat juga akan memberikan pelatihan digitalisasi sebanyak 75 pelaku usaha dan UMKM.
Kegiatan pelatihan itu agar mereka mampu memposting produk mereka ke teknologi digitalisasi media sosial secara online.
"Sebab, pemasaran secara online sangat membantu untuk peningkatan pendapatan omzet penjualan," tambah Juli Zakiah.
Pemerintah daerah tahun ini akan memberikan legalisasi HAKI (Hak Kekayaan Intelektual), perizinan dan sertifikasi produk halal sebanyak 35 pelaku usaha dan UMKM.
"Kami terus membina dan memberikan pelatihan agar produk UMKM benar-benar bisa menopang peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus dapat menghapus kemiskinan ekstrem," ujar Juli Zakiah.
Ia menyebutkan, jumlah UMKM di Kabupaten Lebak berdasarkan data 2022 tercatat sebanyak 72.485 unit usaha. Serta menyerap tenaga kerja hingga ribuan dan perputaran uang miliaran rupiah per tahun.
Sebagian besar produksi UMKM di daerah ini mengembangkan dari potensi hasil alam pertanian, perkebunan dan perikanan.
"Kami berharap di masa mendatang produksi UMKM memiliki lisensi produksi unggulan daerah," lanjut Juli Zakiah.
Khaerul Pulungan, Direktur CV Shaniqua Marigold Bamboo Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak menyatakan pihaknya memproduksi UMKM meubeler aneka kerajinan bambu berbasis potensi alam dengan melimpahnya bambu di daerah itu.
Selama ini, produksi mebel bambu produk pelaku usaha Shaniqua Marigold Bamboo Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak belum menjadikan produk unggulan daerah, padahal pasarnya adalah ekspor.
"Kami rutin setiap bulan memasok produk mebel kerajinan bambu ke pasar Eropa sebanyak satu kontainer dengan omzet pendapatan Rp 250 juta," tukasnya.
Berita Terkait
-
Menteri Perdagangan di Talk Show JMFW: Kolaborasi Dengan E-commerce Jadi Kunci Perluas Pasar UMKM
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen
-
BRI Dukung PRABU Expo 2025, Dorong Transformasi Teknologi bagi UMKM Naik Kelas
-
Bunga KUR Resmi Flat 6 Persen dan Batas Pengajuan Dihapus
-
Pemerintah Mau Sulap Thrifting Pasar Senen dan Gedebage, 1.300 Merek Lokal Disiapkan
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Menkeu Purbaya Kembali Guyur Likuiditas Bank Himbara Rp76 Triliun
-
Tarif Listrik PLN per kWh Periode November Hingga Desember 2025
-
Hasil Pertemuan Empat Mata Prabowo - Dasco: Genjot Ekonomi 8 Persen
-
IHSG Sesi I Tergelincir ke Zona Merah, APEX Masih Ngacir Meroket
-
Harga Minyak Anjlok Dipicu Pembukaan Pemuatan Rusia
-
BTN Spin-off Unit Usaha Syariah, Diserahkan ke Bank Syariah Nasional
-
Bullion Connect 2025: Forum Pemerintah Dorong Penguatan Ekosistem Bulion Nasional
-
Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
-
Ajang Anugerah Media Humas - Komdigi 2025: Telkom Raih Dua Penghargaan Terbaik
-
Emas Antam Terjungkal, Harganya Lebih Murah Jadi Rp 2.322.000 per Gram