Suara.com - Akan bepergian ke destinasi Britania Raya, antara lain ke London, dan Newcastle? Enam bandar udara (bandara) siap menerapkan sistem pemindai CT atau CT scan baru per Juni 2024.
Konsekuensinya, barang bawaan berwujud cairan, mulai parfum, segala bentuk minuman, minyak kebutuhan kecantikan dan kesehatan, semuanya akan lebih terbatas.
Alasan utamanya adalah sektor keamanan, utamanya tekanan udara dalam kabin saat pesawat mulai mengangkasa, yang berpotensi membuat cairan rawan meledak, tumpah, bahkan menimbulkan gangguan bagi penumpang dan penerbangan sendiri.
Dikutip dari salah satu media Britania Raya, iNews, Aircraft Research Association (ARA) menyatakan, “Sanksi terhadap praktik pembatasan membawa barang-barang berwujud cairan membatasi pilihan untuk membayar hanya layanan penting dan akan memaksa semua penumpang untuk menggunakan layanan transportasi bagasi kabin, termasuk jika tidak membutuhkannya.”
Ditambahkan bahwa konsumen akan menjadi korban utama dari campur tangan Ministry of Social Rights, Consumer Affairs and Agenda 2030 di pasar tunggal Eropa dan kebebasan tarif yang dilindungi hukum Eropa.
Artinya, di satu pihak konsumen mesti membayar layanan untuk membawa barang yang tidak boleh masuk di kabin. Di sisi lain, ada konsekuensi dari penjualan barang yang dilakukan produsen terkait kebijakan pembatasan ini.
Sejauh ini, enam bandara Britania Raya memenuhi deadline penerapan CT scan baru per 1 Juni 2024, yaitu: London City Airport, London Southend, Teesside, Newcastle, Birmingham (terbatas 100ml), Aberdeen, Inverness, Stornoway, dan Bristol (per 14 Juni 2024, menerapkan pembatasan 330 ml liquid).
Keenam bandara tadi memenuhi deadline Juni 2024 untuk CT scan yang beroperasi penuh. Artinya, cairan dan barang elektronik tidak lagi harus dikeluarkan dari tas jinjing selama proses pemeriksaan keamanan.
Dengan peraturan ini, London City menyatakan mampu memproses hingga 30 persen lebih banyak penumpang per jam.
Baca Juga: Rp 700 Ribu Harga Alat Antibegal Sepeda Motor, Pemdes OKU Luncurkan Inovasi Ekonomis
Meski pun demikian, harapan bandara adalah aturan pembatasan volume cairan bisa dilonggarkan. Sehingga memungkinkan penumpang membawa sampai 2L liquid di tas jinjing penumpang.
Antara lain seperti disuarakan bandara Manchester, karena merujuk kepada kenyamanan penumpang membawa oleh-oleh.
“Kami membela hak konsumen untuk memilih opsi perjalanan terbaiknya dan kebebasan maskapai penerbangan, seperti sektor lainnya dalam ekonomi pasar bebas, untuk secara bebas menentukan tarif layanan mereka,” pungkas ARA.
Berita Terkait
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
-
Kewajiban Neto Indonesia Meroket di Kuartal III 2025, Apa Dampaknya Bagi Ekonomi?
-
Menko Airlangga Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,6 Persen di Tengah Bencana
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
Terkini
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Purbaya Bicara Nasib Insentif Mobil Listrik Tahun Depan, Akui Penjualan Menurun di 2025
-
Stimulus Transportasi Nataru Meledak: Serapan Anggaran Kereta Api Tembus 83% dalam Sepekan!
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun