Suara.com - Saham PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) mengalami tekanan jual signifikan pada hari ini, Senin, 24 Juni 2024, di tengah mundurnya Komisaris Utama Ventje Rahardjo Soedigno secara mendadak.
Penurunan harga saham BJBR terjadi setelah beredarnya kabar pengunduran yang diumumkan secara resmi oleh pihak perusahaan pekan kemarin.
Mengutip data RTI Bussines pada Senin (24/6/2024) Hingga pukul 10:30 WIB, harga saham BJBR langsung drop di zona merah. Saham BJBR terpantau berada di 965 per saham turun 10 poin atau mengalami pelemahan 1,03 persen.
Aksi jual pun marak terhadap saham emiten bank daerah itu, terpantau 298 ribu saham dilego hingga pukul 11 siang ini, berbanding terbalik dengan aksi beli yang hanya di 198 ribu lembar saham.
Kondisi ini memperpanjang tren negatif BJBR dalam beberapa hari terakhir, di mana sahamnya telah turun kumulatif dalam waktu 3 bulan terkakhir 20,58 persen.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) mengumumkan pengunduran diri Komisaris Utama, Ventje Rahardjo Soedigno.
Pengunduran diri Ventje disampaikan melalui surat tertanggal 13 Juni 2024 dan efektif berlaku sejak tanggal tersebut.
Meskipun tidak disebutkan alasan resmi pengunduran diri, Ventje baru menjabat sebagai Komisaris Utama BJB selama dua bulan setelah diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2 April 2024.
Menurut Direktur Utama BJB, Yuddy Renaldi, operasional dan layanan bank tidak akan terganggu dengan pengunduran diri Ventje. "Kegiatan usaha, operasional dan layanan Perseroan tetap berjalan dengan normal sebagaimana mestinya," ujar Yuddy dalam keterbukaan informasi.
Baca Juga: Blind Orderbook dalam Papan Pemantauan Khusus Kurangi Risiko Manipulasi Harga Saham
BJB saat ini tengah dalam proses mencari pengganti Ventje sebagai Komisaris Utama Independen.
Pengunduran diri Ventje Rahardjo Soedigno sebagai Komisaris Utama BJB cukup mengejutkan, mengingat masa jabatannya yang singkat. Meskipun alasan pengunduran diri belum diketahui secara pasti, hal ini dapat menimbulkan spekulasi dan kekhawatiran di kalangan investor dan nasabah.
Penting bagi BJB untuk segera mencari pengganti yang kompeten dan kredibel untuk mengisi posisi Komisaris Utama Independen. Hal ini untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap bank.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Memahami Pergerakan Harga Bitcoin, Analisis Teknikal Sudah Cukup?
-
BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
-
BCA Kembali Menjadi Juara Umum Annual Report Award, Diikuti BCA Syariah pada Klaster Rp1 Triliun
-
ESDM: Rusia-Kanada Mau Bantu RI Bangun Pembakit Listrik Tenaga Nuklir
-
Bos Lippo Ungkap 5 Modal Indonesia Hadapi Ketidakpastian Global 2026
-
Purbaya Larang Bea Cukai Sumbangkan Pakaian Bekas Hasil Sitaan ke Korban Banjir Sumatra
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Purbaya Butuh Rp 45 Miliar buat Investasi Teknologi AI di Pelabuhan
-
Tekan Impor LPG, ESDM Buka Wacana Beri Subsidi Penggunaan DME
-
Pengusaha Hotel Hingga Pedagang Pasar Resah Soal Wacana Kebijakan Rokok Baru