Suara.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul atau Dispar Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan bahwa secara umum kunjungan wisatawan ke Bantul saat libur akhir pekan pengujung Juni (28-30/6/2024) mengalami kenaikan hingga 30 persen. Bila dibandingkan kunjungan selama libur akhir pekan sebelumnya.
Dikutip dari kantor berita Antara, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul menyatakan kunjungan penutup Juni mencapai 38.149 wisatawan. Perolehan pendapatan pariwisata mencapai Rp 549,6 juta.
"Dengan perincian kawasan Pantai Parangtritis dikunjungi 31.743 orang, kawasan pantai wilayah barat 6.174 orang, serta wisata alam Gua Selarong 190 orang, dan Gua Cerme 42 orang," jelas Markus Purnomo Aji, Kasi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul pada Selasa (2/7/2024).
Dispar Kabupaten Bantul menyatakan bahwa destinasi wisata daerahnya telah dikunjungi 63.860 wisatawan di pengujung Juni, bertepatan dengan libur sekolah 2024.
"Data kunjungan wisatawan ke Bantul 24-30 Juni sebanyak 63.860 orang dengan perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 921 juta," lanjut Markus Purnomo Aji.
Jumlah kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata Bantul yang diberlakukan retribusi masuk tadi mengalami kenaikan 17,6 persen dibandingkan kunjungan wisatawan selama sepekan periode mingguan yang lalu.
Kenaikan kunjungan wisatawan ke Bantul itu salah satunya karena bertepatan dengan libur sekolah, yang dimanfaatkan pelajar dan masyarakat untuk berwisata ke Bantul utamanya kawasan pantai.
Saryadi, Kepala Dinas Pariwisata Bantul menyatakan bahwa untuk mengoptimalkan pelayanan kepada pengunjung wisata di musim liburan dilakukan beberapa langkah. Yaitu menambah jumlah personel yang melayani retribusi di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) yang merupakan gerbang masuk obyek wisata.
"Kami berharap musim liburan sekolah bisa menjadi salah satu momen untuk peningkatan jumlah wisatawan khususnya dari segmen pelajar. Biasanya Pantai Parangtritis dan objek-objek lain masih menjadi favorit tujuan wisata teman-teman pelajar dari luar daerah," tukas Saryadi.
Baca Juga: Ekspor Kopi Deli Serdang Bukukan Cuan 1,5 Juta Dolar AS
Tag
Berita Terkait
-
Rebutan Cowok Berujung di Kantor Polisi, Ekspresi Petugas saat Interogasi Pelajar Disorot
-
MediaTek Kompanio 540: Chipset Khusus Chromebook untuk Pelajar dengan Baterai Awet
-
46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
-
Tablet Xiaomi Redmi Pad 2 Pro Masuk Indonesia 7 November, Intip Bocoran Spesifikasinya
-
6 Pilihan Sunscreen Murah di Bawah Rp30 Ribu, Sudah BPOM dan Ramah Kantong Pelajar!
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Harga Emas Dunia Stagnan Awal Pekan, Waspada Tekanan Jual di Tengah Rally Saham
-
Laba Bersih NCKL Melambung 35 Persen di 9M25, Manajemen Ungkap Laporan Hari Ini
-
Rahmad Pribadi Jamin Ketersediaan Pupuk Subsidi hingga Akhir 2025
-
Fundamental Kuat dan Prospektif, BRI Siapkan Buyback Saham
-
LRT Jabodebek Bisa Tap In dengan QRIS NFC Android, iPhone Kapan Nyusul?
-
Harga Emas Dunia Diramal Bertahan di Atas US$ 4.000, Emas Lokal Bakal Terdampak?