Suara.com - Disnakertranskopumkm adalah singkatan dari Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Disnakertranskopumkm Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, melatih 25 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bidang kuliner.
Tujuannya agar para pebisnis ini mampu mengolah bahan pangan lokal menjadi jajanan dan makanan khas Labuan Bajo. Outputnya adalah berbagai hidangan yang bisa mendukung industri pariwisata.
"Pangan lokal punya banyak nilai lebih di daerah pariwisata karena otentik, ada kekhasan lokal sehingga kami dorong pangan lokal dengan ciri khas lokal," jelas Theresia P Asmon, Kepala Disnakertranskopumkm Manggarai Barat di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat (5/7/2024).
Theresia P Asmon atau lebih dikenal sebagai Ney Asmon menjelaskan keunggulan lain dari pengembangan pangan lokal menjadi kuliner adalah bahan baku yang mudah didapatkan di pasar. Sekaligus murah.
"Jadi berkelanjutan, ekonomi bukan hanya di hulu tapi di hilir lalu mudah dipromosikan karena di daerah pariwisata apa saja yang terkait lokal pasti banyak dicari," ujar Ney Asmon.
Pelatihan ini juga dimaksudkan untuk mengoptimalkan bahan pangan lokal menjadi jajanan yang selama ini didatangkan dari Luar Labuan Bajo.
Ia mencontohkan jajanan pie labu kuning yang berbahan dasar labu. Bahan makanan yang melimpah di Labuan Bajo.
"Kue pie dibawa dari luar dan tersedia di toko oleh-oleh, padahal bahan baku banyak di sini," tandasnya.
Selama dua hari, para pelaku UMKM juga dilatih teknik penyajian, keramahan, kebersihan dan mengembangkan pangan serta jajanan lokal dengan resep serta bahan pangan lainnya.
"Ada enam jenis makanan lokal untuk menu makanan berat, seperti yang selama ini kita tahu makanan lokal. Yaitu tiwu atau nasi dicampur santan lalu dimasukkan dalam bambu dan dibakar. Kami kombinasi makanan khas ini dengan bahan lainnya, juga memadukan resep makanan tradisional dari pegunungan dengan potensi laut seperti ikan," jelasnya mendetail.
Pendampingan pemerintah terhadap UMKM kuliner secara berkelanjutan berupa pelatihan penguatan bisnis, pemasaran, dan menghubungkan pelaku UMKM dengan pasar yang lebih besar.
"Target kami, mereka ambil bagian untuk Festival Golo Koe dan setiap kegiatan nasional yang butuhkan kuliner. Kami akan pilih mereka melalui kurasi," lanjutnya.
Ney Asmon berharap para pelaku UMKM yang telah dibekali kemampuan dalam pelatihan ini mampu mengembangkan usaha di Labuan Bajo untuk menjawab kebutuhan industri pariwisata Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.
"Harapannya mereka konsisten dengan komitmen di awal saat mereka lolos untuk pelatihan dimana setelah dapat ilmu dan pendampingan harus meningkatkan usaha," pungkasnya.
Berita Terkait
-
BRI Hadirkan Ratusan Pengusaha UMKM Binaan dalam Festival Kemudahan dan Pelindungan Usaha Mikro
-
K-Pop "Rambah" Dunia Kuliner, Oreo BABYMONSTER Hadir dengan Rasa Marshmallow yang Bikin Nagih
-
Tips Efektif untuk Menjaga Makanan Tetap Terjaga Kualitasnya Saat Delivery
-
Dilarang Purbaya, Shopee Blokir Ratusan Ribu Produk Thrifting
-
Kreasi Chef dan Mixologist Bali Mendunia, Bawa Pulang Penghargaan Kuliner Asia Pasifik
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Naik!
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
Terkini
-
Apa Itu Reversal Rekening? Penyebab dan Cara Mengatasinya
-
Danai Proyek Peternakan Ayam Rp 20 Triliun, Danantara Mau Lapor ke DPR
-
Alasan Danantara Mau Biayai Pembangunan Peternakan Rp 20 Triliun
-
Rupiah Diprediksi Menguat, Analis Ungkap Efek Besar Akhir Shutdown AS ke Indonesia
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Strategi Menabung untuk Pendidikan Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua Bijak
-
Soal Utang Kereta Cepat, COO Danantara: Kami Tanggung Jawab Operasional
-
Merger 3 Anak Perusahaan Pertamina, Ditargetkan Rampung 1 Januari 2026
-
Cara Mengajukan Pinjaman di Pegadaian, Mudah dan Cepat untuk Kebutuhan Dana Mendesak
-
Rupiah Tembus Rp 16.700 tapi Ada Kabar Baik dari Dalam Negeri